Rupiah Menguat Manfaatkan Tergelincirnya Dolar AS Lawan Yen
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melanjutkan penguatan pada Jumat (7/9/2018) dengan memanfaatkan tergelincirnya USD atas yen Jepang. Di indeks Bloomberg, rupiah pada sesi pembukaan naik 24 poin atau 0,16% ke posisi Rp14.869 per USD.
Selanjutnya, laju rupiah tertahan di level Rp14.890 per USD pada pukul 10.30 WIB, alias menguat tipis 3 poin atau 0,02%. Kamis kemarin, mata uang NKRI ditutup rebound dengan menguat 45 poin atau 0,30% di level 14.893.
Kurs referensi Jakarta Inter Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Jumat ini ditempatkan di level Rp14.884 per USD, menguat 7 poin atau 0,04% dari posisi Kamis kemarin di Rp14.891 per USD.
Data Yahoo Finance, rupiah pada pagi ini terpantau menguat 5 poin atau 0,03% ke posisi Rp14.880 per USD, berbanding Rp14.885 pada sehari sebelumnya.
Rupiah menguat memanfaatkan dolar AS yang tergelincir terhadap yen Jepang pada Jumat ini, setelah laporan Wall Street Journal mengatakan Presiden AS Donald Trump menjadikan Jepang sebagai target perang dagang berikutnya.
Trump sebelumnya telah melakukan perang dagang dengan China, Uni Eropa, Meksiko dan Kanada soal sengketa dagang. Dan kini dikabarkan target berikutnua Jepang. Alasannya, negara-negara tersebut telah mendevaluasi mata uangnya agar produk mereka kompetitif di pasar dunia sehingga menempatkan Amerika Serikat pada posisi kurang menguntungkan.
"Meski motif sebenarnya di balik komentar Trump masih belum jelas, tapi pasar telah memperhatikan kemungkinan Jepang diajak dalam konflik perdagangan yang lebih luas," kata Shusuke Yamada, ahli strategi mata uang dan ekuitas di Bank of America Merrill Lynch di Tokyo seperti ditulis Reuters, Jumat (7/9/2018).
Kabar itu membuat indeks USD terhadap enam mata uang utama melemah menjadi 95,014. Dolar AS pun merugi 0,3% melawan yen Jepang menjadi 110,44 yen. Menguatnya yen terhadap dolar AS juga berpengaruh terhadap penguatan mata uang ini terhadap euro, yang turun 0,25% menjadi 128,33 yen dan poundsterling Inggris merosot 0,3% menjadi 142,72 yen.
Selanjutnya, laju rupiah tertahan di level Rp14.890 per USD pada pukul 10.30 WIB, alias menguat tipis 3 poin atau 0,02%. Kamis kemarin, mata uang NKRI ditutup rebound dengan menguat 45 poin atau 0,30% di level 14.893.
Kurs referensi Jakarta Inter Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Jumat ini ditempatkan di level Rp14.884 per USD, menguat 7 poin atau 0,04% dari posisi Kamis kemarin di Rp14.891 per USD.
Data Yahoo Finance, rupiah pada pagi ini terpantau menguat 5 poin atau 0,03% ke posisi Rp14.880 per USD, berbanding Rp14.885 pada sehari sebelumnya.
Rupiah menguat memanfaatkan dolar AS yang tergelincir terhadap yen Jepang pada Jumat ini, setelah laporan Wall Street Journal mengatakan Presiden AS Donald Trump menjadikan Jepang sebagai target perang dagang berikutnya.
Trump sebelumnya telah melakukan perang dagang dengan China, Uni Eropa, Meksiko dan Kanada soal sengketa dagang. Dan kini dikabarkan target berikutnua Jepang. Alasannya, negara-negara tersebut telah mendevaluasi mata uangnya agar produk mereka kompetitif di pasar dunia sehingga menempatkan Amerika Serikat pada posisi kurang menguntungkan.
"Meski motif sebenarnya di balik komentar Trump masih belum jelas, tapi pasar telah memperhatikan kemungkinan Jepang diajak dalam konflik perdagangan yang lebih luas," kata Shusuke Yamada, ahli strategi mata uang dan ekuitas di Bank of America Merrill Lynch di Tokyo seperti ditulis Reuters, Jumat (7/9/2018).
Kabar itu membuat indeks USD terhadap enam mata uang utama melemah menjadi 95,014. Dolar AS pun merugi 0,3% melawan yen Jepang menjadi 110,44 yen. Menguatnya yen terhadap dolar AS juga berpengaruh terhadap penguatan mata uang ini terhadap euro, yang turun 0,25% menjadi 128,33 yen dan poundsterling Inggris merosot 0,3% menjadi 142,72 yen.
(ven)