Saham Tesla Ambruk Setelah Video Elon Musk Mengisap Ganja
A
A
A
NEW YORK - Saham Tesla (TSLA) dibuka jatuh hingga 9% pada sesi pembukaan di indeks Nasdaq, Jumat (7/9/2018), setelah berita tentang pengunduran diri eksekutifnya dan video sang CEO Elon Musk mengisap ganja dan menenggak wiski saat sesi wawancara langsung di podcast.
Dikutip dari CNBC, Jumat (7/9), kondisi ini menambah gejolak di perusahaan sejak Musk mengeluarkan pernyataan kontroversial, ingin mengembalikan Tesla sebagai perusahaan privat bukan publik.
Video Elon Musk mengisap ganja memicu kekhawatiran mengenai penyalahgunaan ganja. Saham Tesla pun dibuka langsung meluncur menjadi USD260,10 per lembar saham. Memperpanjang pekan menyakitkan bagi produsen mobil listrik tersebut. Kamis kemarin, saham Tesla ditutup merugi hingga 7%.
Menariknya dalam pernyataan terbaru kepada The Guardian, Musk menyatakan sebuah pedoman perilaku bisnis dan etika kerja yang nyentrik. "Kebijakan kami memungkinkan sejumlah penggunaan kecil ganja selama jam kerja, asalkan mereka (pegawai) berada di bawah batas keamanan (tingkat minimum)."
Terkait penggunaan ganja oleh Musk, anggota dewan Tesla telah menyuarakan keprihatinan atas konsumsi ganja oleh sang bos. New York Times menulis, menurut seorang sumber, Musk menggunakan ganja untuk membantunya mengatasi gangguan tidur. Namun efek negatifnya, ia kini banyak mengoceh di Twitter.
Selain sikap kontroversi sang pendiri, Kepala Akuntan Tesla Dave Morton memilih mengundurkan diri sejak Selasa, 4 September. Begitu pula dengan Kepala HRD Gaby Toledano dan Wakil Presiden bidang Komunikasi Sarah O’Brien. Pengunduran diri para eksekutif Tesla menyita perhatian publik mengenai masa depan pembuat mobil listrik tersebut.
"Sejak saya bergabung dengan Tesla pada 6 Agustus, tingkat perhatian publik begitu tinggi pada perusahaan. Tetapi kecepatan perusahan tidak seperti harapan saya. Akibatnya, saya mempertimbangkan kembali masa depan saya," ujar Morton mengenai pengunduran dirinya.
Sebulan terakhir, sejak Musk mengeluarkan pendapat kontroversialnya untuk mengembalikan Tesla sebagai perusahaan privat, perusahaan ini terus bergejolak dan menjadi perhatian khalayak, terutama pemegang saham. Musk mengatakan ia ingin mengambilalih seluruh saham dan mengklaim memiliki “dana aman”. Saham Tesla telah kehilangan lebih dari 20% dari nilainya sejak pernyataan Musk pada 7 Agustus.
Dikutip dari CNBC, Jumat (7/9), kondisi ini menambah gejolak di perusahaan sejak Musk mengeluarkan pernyataan kontroversial, ingin mengembalikan Tesla sebagai perusahaan privat bukan publik.
Video Elon Musk mengisap ganja memicu kekhawatiran mengenai penyalahgunaan ganja. Saham Tesla pun dibuka langsung meluncur menjadi USD260,10 per lembar saham. Memperpanjang pekan menyakitkan bagi produsen mobil listrik tersebut. Kamis kemarin, saham Tesla ditutup merugi hingga 7%.
Menariknya dalam pernyataan terbaru kepada The Guardian, Musk menyatakan sebuah pedoman perilaku bisnis dan etika kerja yang nyentrik. "Kebijakan kami memungkinkan sejumlah penggunaan kecil ganja selama jam kerja, asalkan mereka (pegawai) berada di bawah batas keamanan (tingkat minimum)."
Terkait penggunaan ganja oleh Musk, anggota dewan Tesla telah menyuarakan keprihatinan atas konsumsi ganja oleh sang bos. New York Times menulis, menurut seorang sumber, Musk menggunakan ganja untuk membantunya mengatasi gangguan tidur. Namun efek negatifnya, ia kini banyak mengoceh di Twitter.
Selain sikap kontroversi sang pendiri, Kepala Akuntan Tesla Dave Morton memilih mengundurkan diri sejak Selasa, 4 September. Begitu pula dengan Kepala HRD Gaby Toledano dan Wakil Presiden bidang Komunikasi Sarah O’Brien. Pengunduran diri para eksekutif Tesla menyita perhatian publik mengenai masa depan pembuat mobil listrik tersebut.
"Sejak saya bergabung dengan Tesla pada 6 Agustus, tingkat perhatian publik begitu tinggi pada perusahaan. Tetapi kecepatan perusahan tidak seperti harapan saya. Akibatnya, saya mempertimbangkan kembali masa depan saya," ujar Morton mengenai pengunduran dirinya.
Sebulan terakhir, sejak Musk mengeluarkan pendapat kontroversialnya untuk mengembalikan Tesla sebagai perusahaan privat, perusahaan ini terus bergejolak dan menjadi perhatian khalayak, terutama pemegang saham. Musk mengatakan ia ingin mengambilalih seluruh saham dan mengklaim memiliki “dana aman”. Saham Tesla telah kehilangan lebih dari 20% dari nilainya sejak pernyataan Musk pada 7 Agustus.
(ven)