Rupiah Diperkirakan Masih Rapuh Ditekan USD
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terlihat rapuh dengan mulai terapresiasinya laju USD sehingga dapat berpotensi membuka pelemahan kembali jika tidak ada sentimen yang mampu direspon positif.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, sentimen dari dalam negeri masih terimbas rilis tercatatnya defisit perdagangan Indonesia.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.876-Rp14.860/USD. Sementara, kembali terapresiasinya USD kemarin seiring dengan imbas kenaikan penjualan ritel AS memberikan sentimen negatif pada pergerakan rupiah yang sedang mencoba bertahan dalam kenaikannya.
"Di sisi lain, pelemahan rupiah pun turut disebabkan oleh respon atas rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 mengalami defisit USD1,02 miliar, atau lebih rendah jika dibandingkan Juli 2018 sebesar USD2,03 miliar," pungkasnya.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, sentimen dari dalam negeri masih terimbas rilis tercatatnya defisit perdagangan Indonesia.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.876-Rp14.860/USD. Sementara, kembali terapresiasinya USD kemarin seiring dengan imbas kenaikan penjualan ritel AS memberikan sentimen negatif pada pergerakan rupiah yang sedang mencoba bertahan dalam kenaikannya.
"Di sisi lain, pelemahan rupiah pun turut disebabkan oleh respon atas rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 mengalami defisit USD1,02 miliar, atau lebih rendah jika dibandingkan Juli 2018 sebesar USD2,03 miliar," pungkasnya.
(ven)