Kejar Transaksi USD1,5 Miliar, Kemendag Perbaiki TEI
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 yang akan dihelat di Indonesia Converence Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, pada 24 hingga 28 Oktober 2018 mendatang. Salah satunya melalui peningkatan kualitas peserta pameran dalam menampilkan etalase produk unggulan Indonesia.
Hal ini untuk mencapai total transaksi yang telah ditargetkan sebelumnya. Pada gelaran TEI 2018, Kemendag menargetkan total transaksi sebesar USD1,5 miliar. Selain itu, pameran ini ditargetkan diikuti 1.100 peserta, dan dihadiri 28.000 pengunjung dari 125 negara.
“Kemendag akan terus melakukan perbaikan pelaksanan TEI, salah satunya dengan sistem zonasi. Selain mempermudah buyer menemukan produk yang diinginkan, juga untuk mengangkat citra TEI sebagai pameran ekspor bertaraf internasional,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Arlinda menjelaskan, TEI tahun ini Kemendag lebih selektif dalam pemilihan peserta dan produk yang akan dipamerkan. Peserta pameran merupakan eksportir dan calon eksportir Indonesia yang sudah memiliki kemampuan melakukan bisnis internasional. Selain itu, TEI 2018 juga akan menampilkan produk-produk yang secara spesifik sesuai kebutuhan dan permintaan buyer internasional.
“Para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) telah ditugaskan untuk memantau dan memberikan rekomendasi produk yang akan ditampilkan. Selain itu, produk yang akan dipamerkan merupakan produk yang memiliki kualitas dan standar internasional,” jelas Arlinda.
Sementara itu, event organizer TEI 2018 PT Debindomulti Adhiswati dan tempat penyelenggaraan berkomitmen memperbaiki kekurangan penyelenggaraan TEI tahun sebelumnya. Perbaikan tersebut antara lain pengurangan antrian pengunjung di pintu masuk dan perbaikan berbagai fasilitas pendukung seperti wifi, pusat informasi, dan kebersihan aula pameran.
Arlinda juga menyampaikan, pada gelaran TEI tahun ini Kemendag akan meningkatkan kerja sama pengembangan ekspor dengan Lembaga Keuangan Ekspor seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Selain itu Kemendag juga meningkatkan kerja sama dengan lembaga yang terkait kegiatan ekspor seperti perusahaan jasa pengiriman barang, perbankan, dan perusahaan terkait lainnya.
Dengan peningkatan kualitas TEI sebagai etalase produk-produk Indonesia di tahun 2018 ini, diharapkan akan memaksimalkan upaya promosi produk unggulan Indonesia. Sehingga Indonesia dilihat sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan dan penghasil produk berkualitas dengan desain yang menarik,” terang Arlinda.
Sebelumnya, TEI ke-32 tahun 2017 telah sukses dilaksanakan. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh selama 5 hari pelaksanaan. TEI ke-32 diikuti sebanyak 1.108 pelaku usaha dengan total pengunjung sebanyak 27.711 orang dari 117 negara. Secara total, TEI 2017 berhasil membukukan transaksi sebesar USD 1,41 miliar, yang meliputi transaksi produk sebesar USD 1,05 miliar (74,76%), transaksi misi pembellian sebesar USD 231,87 juta (16,49%), misi dagang daerah sebesar USD 80,58 juta (5,73%), jasa sebesar USD 41,37 juta (2,94%), dan pangan nusa sebesar USD 1,15 juta (0,08%).
Produk yang paling diminati buyers selama penyelenggaraan TEI 2017 adalah batu bara, kopi, minyak atsiri, makanan olahan, dan produk sawit. Pada gelaran TEI 2017 tersebut, Kemendag juga telah memfasilitasi kegiatan misi pembelian dengan penandatanganan sebanyak 37 MoU dari 19 negara.
Negara dengan nilai transaksi terbesar selama TEI 2017 yaitu Laos sebesar USD 588 juta (45,82%), India USD 104,29 juta (8,13%), Mesir USD 83,01 juta (6,47%), Arab Saudi USD 73,60 juta (5,74%), dan Itali sebesar USD 64,87 juta (5,06%). “Diharapkan TEI 2018 dapat mengulang kesuksesan tercapainya target pada tahun sebelumnya, dan dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha Indonesia yang menjadi bagian rantai pasok global,” pungkas Arlinda.
Hal ini untuk mencapai total transaksi yang telah ditargetkan sebelumnya. Pada gelaran TEI 2018, Kemendag menargetkan total transaksi sebesar USD1,5 miliar. Selain itu, pameran ini ditargetkan diikuti 1.100 peserta, dan dihadiri 28.000 pengunjung dari 125 negara.
“Kemendag akan terus melakukan perbaikan pelaksanan TEI, salah satunya dengan sistem zonasi. Selain mempermudah buyer menemukan produk yang diinginkan, juga untuk mengangkat citra TEI sebagai pameran ekspor bertaraf internasional,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Arlinda menjelaskan, TEI tahun ini Kemendag lebih selektif dalam pemilihan peserta dan produk yang akan dipamerkan. Peserta pameran merupakan eksportir dan calon eksportir Indonesia yang sudah memiliki kemampuan melakukan bisnis internasional. Selain itu, TEI 2018 juga akan menampilkan produk-produk yang secara spesifik sesuai kebutuhan dan permintaan buyer internasional.
“Para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) telah ditugaskan untuk memantau dan memberikan rekomendasi produk yang akan ditampilkan. Selain itu, produk yang akan dipamerkan merupakan produk yang memiliki kualitas dan standar internasional,” jelas Arlinda.
Sementara itu, event organizer TEI 2018 PT Debindomulti Adhiswati dan tempat penyelenggaraan berkomitmen memperbaiki kekurangan penyelenggaraan TEI tahun sebelumnya. Perbaikan tersebut antara lain pengurangan antrian pengunjung di pintu masuk dan perbaikan berbagai fasilitas pendukung seperti wifi, pusat informasi, dan kebersihan aula pameran.
Arlinda juga menyampaikan, pada gelaran TEI tahun ini Kemendag akan meningkatkan kerja sama pengembangan ekspor dengan Lembaga Keuangan Ekspor seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Selain itu Kemendag juga meningkatkan kerja sama dengan lembaga yang terkait kegiatan ekspor seperti perusahaan jasa pengiriman barang, perbankan, dan perusahaan terkait lainnya.
Dengan peningkatan kualitas TEI sebagai etalase produk-produk Indonesia di tahun 2018 ini, diharapkan akan memaksimalkan upaya promosi produk unggulan Indonesia. Sehingga Indonesia dilihat sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan dan penghasil produk berkualitas dengan desain yang menarik,” terang Arlinda.
Sebelumnya, TEI ke-32 tahun 2017 telah sukses dilaksanakan. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh selama 5 hari pelaksanaan. TEI ke-32 diikuti sebanyak 1.108 pelaku usaha dengan total pengunjung sebanyak 27.711 orang dari 117 negara. Secara total, TEI 2017 berhasil membukukan transaksi sebesar USD 1,41 miliar, yang meliputi transaksi produk sebesar USD 1,05 miliar (74,76%), transaksi misi pembellian sebesar USD 231,87 juta (16,49%), misi dagang daerah sebesar USD 80,58 juta (5,73%), jasa sebesar USD 41,37 juta (2,94%), dan pangan nusa sebesar USD 1,15 juta (0,08%).
Produk yang paling diminati buyers selama penyelenggaraan TEI 2017 adalah batu bara, kopi, minyak atsiri, makanan olahan, dan produk sawit. Pada gelaran TEI 2017 tersebut, Kemendag juga telah memfasilitasi kegiatan misi pembelian dengan penandatanganan sebanyak 37 MoU dari 19 negara.
Negara dengan nilai transaksi terbesar selama TEI 2017 yaitu Laos sebesar USD 588 juta (45,82%), India USD 104,29 juta (8,13%), Mesir USD 83,01 juta (6,47%), Arab Saudi USD 73,60 juta (5,74%), dan Itali sebesar USD 64,87 juta (5,06%). “Diharapkan TEI 2018 dapat mengulang kesuksesan tercapainya target pada tahun sebelumnya, dan dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha Indonesia yang menjadi bagian rantai pasok global,” pungkas Arlinda.
(akr)