Wall Street Terus Tergelincir Saat Investor Fokus ke Suku Bunga

Jum'at, 12 Oktober 2018 - 08:09 WIB
Wall Street Terus Tergelincir...
Wall Street Terus Tergelincir Saat Investor Fokus ke Suku Bunga
A A A
NEW YORK - Wall Street terus tergelincir dalam sesi perdagangan, Kamis waktu setempat di tengah kekhawatiran investor terkait kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) alias Fed rate. Ditambah situasi perang dagang antara AS versus China juga menjadi perhatian serius menjelang musim laporan pendapatan kuartalan perusahaan.

Pada hari keenam berturut-turut indeks S & P ditutup turun 2,1% setelah anjlok mencapai sebesar 3% pada perdagangan Rabu. Tapi pada sesi terendah indeks patokan jatuh 2,7% ke tingkat terendah sejak awal Juli. Selanjutnya Nasdaq menghindari koreksi, dimana sepanjang sesi menyusut 10,3% dari Agustus.

Investor khawatir bahwa pasar ekuitas akan memiliki kesulitan untuk pemulihan di tengah tren kenaikan suku bunga. Serta ketidakpastian tentang berapa banyak pertumbuhan pendapatan akan terpengaruh oleh perang Dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Dow Jones Industrial Average jatuh 545,91 poin atau 2,13% untuk ditutup pada level 25.052,83 ketika indeks S & P 500 kehilangan 57,31 poin yang setara dengan 2,06% menjadi 2.728,37. Sementara komposit Nasdaq turun 92,99 poin atau 1,25% di posisi 7.329,06.

Sektor energi mengalami pelemahan terbesar usai merosot mencapai 3,1% saat harga minyak sedikit tertekan ke posisi terendah dua pekan setelah laporan industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sektor keuangan juga jatuh sebesar 2,9% terseret penurunan saham perbankan 2,7% sehari sebelum tiga bank terbesar mengumumkan laporan kuartalan. Wall Street berharap pendapatan perusahaan S & P 500 tumbuh pada kuartal ketiga mencapai 21,3% menurut data I/B/E/S dari Refinitiv.

Sementara pada perdagangan, Rabu tercatat sektor teknologi jadi beban terberat di tengah aksi jual hingga ditutup turun 1,3% pada hari Kamis. Meski begitu pasar saham sedikit mendapatkan dukungan di awal sesi ketika data AS menunjukkan kenaikan harga konsumen lebih kecil dari yang diantisipasi karena ditakutkan mudah meningkatkan tekanan inflasi.

Data membantu mendorong imbal hasil Treasury AS untuk lebih rendah satu minggu dan menenangkan ekuitas investor. Tetapi investor masih menghadapi segudang ketidakpastian, termasuk menjelang pemilihan umum tengah semester pada kongres AS pada 6 November, mendatang. Ditambah komentar hawkish minggu ini dari pejabat Federal Reserve AS.
(akr)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Microsoft Pikir-pikir...
Microsoft Pikir-pikir Beli TikTok Bikin Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Rebound
Wall Street Lebih Tinggi...
Wall Street Lebih Tinggi di Tengah Ancang-ancang Stimulus USD1 Triliun Gedung Putih
Berita Terkini
Pajak Air Tanah, Siapa...
Pajak Air Tanah, Siapa yang Wajib Bayar dan Bagaimana Cara Hitungnya?
14 menit yang lalu
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
20 menit yang lalu
Lebaran Tinggal Menghitung...
Lebaran Tinggal Menghitung Hari: Penuhi Semua Kebutuhan dengan Diskon Spesial hingga 50%
27 menit yang lalu
Kapan Kantor Pajak Libur...
Kapan Kantor Pajak Libur Lebaran 2025? Ini Tanggalnya
50 menit yang lalu
Wamen ESDM dan Pertamina...
Wamen ESDM dan Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi Energi di Sumbar Aman
51 menit yang lalu
Ini Para Perwira Pertamina...
Ini Para Perwira Pertamina Penjaga Ketahanan Energi saat Libur Lebaran
3 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved