Para Miliarder Dorong Perlombaan Menuju Ruang Angkasa

Selasa, 23 Oktober 2018 - 05:17 WIB
Para Miliarder Dorong Perlombaan Menuju Ruang Angkasa
Para Miliarder Dorong Perlombaan Menuju Ruang Angkasa
A A A
JAKARTA - Dijuluki dengan sebutan "NewSpace", semakin banyak pengusaha yang bergabung dalam perlombaan untuk mewujudkan perjalanan menuju ruang angkasa yang murah dan komersil. Di antara para miliarder tersebut yakni Elon Musk, Jeff Bezos, dan Sir Richard Branson yang semuanya dikenal sebagai pengusaha sukses pada bidangnya masing-masing.

Seperti dilansir BBC, di antara mereka menghadirkan tantangan besar bagi raksasa industri luar angkasa yang sudah mapan. Dipicu oleh persaingan yang ketat, ditambah ambisi mereka untuk mengembangkan wisata ruang angkasa dan mewujudkan pemukiman manusia permanen di bulan dan bahkan Mars. Akan tetapi kehadiran para pengusaha yang berambisi ke antariksa mengisi kekosongan yang ditinggalkan pemerintah.

Pasalnya pemerintah harus memotong dana untuk misi menuju luar angkasa. Akibatnya, nama-nama seperti SpaceX dan Blue Origin menjadi bagian dari perlombaan ruang angkasa militer yang semakin menggiurkan saat AS berusaha untuk melawan ambisi China dan Rusia. Dengan beberapa perkiraan, industri antariksa diharapkan bernilai USD1 triliun (atau setara 766 miliar pounds) pada tahun 2040.

Jadi, perusahaan apa saja yang berharap menghasilkan uang dengan cara yang radikan dan mengubah masa depan kita. Siapa saja orang-orang di belakang mereka yang mempunyai ambisi mewujudkan wisata Luar Angkasa?

Jeff Bezos: Blue Origin

Pendiri ritel online Amazon, Jeff Bezos yang kini menyandang sebagai orang terkaya di dunia, menjadi salah satu miliarder pertama yang terjun ke dalam lomba komersil menuju ruang angkasa dengan membangun perusahaan Blue Origin pada tahun 2000. Dibandingkan dengan rivalnya, ia memiliki reputasi karena jauh lebih waspada tentang beberapa aktivitasnya.

Perusahaan telah mengalami kemunduran setelah beberapa kali gagal meluncurkan dan memiliki masalah dengan mesin BE-4, dan sejak 2016 Bezos telah menjual USD1 miliar saham Amazon setiap tahun untuk membuat perusahaan tetap terbang. Hal serupa juga dilakukan kompetitor yakni SpaceX dengan menurunkan biaya perjalanan ruang angkasa untuk membangun roket yang dapat digunakan kembali.
Para Miliarder Dorong Perlombaan Menuju Ruang Angkasa

Di masa lalu, roket hanya dapat sekali pakai untuk kemudian dibuang hanya setelah satu peluncuran. Mendapatkan momentum, Blue Origin sekarang mengamankan kontrak-kontrak pemerintah yang menguntungkan dan baru-baru ini memperoleh sertifikasi keamanan nasional dari pemerintah AS. Awal tahun ini, bersama dengan Northrop Grumman dan United Launch Alliance, mereka dipilih oleh Angkatan Udara AS untuk mengembangkan roket baru yang dapat digunakan untuk peluncuran militer.

Kesepakatan tersebut membuat perusahaan akan mendapatkan USD109 juta. Bezos siap mengirim "turis antariksa" ke dalam penerbangan sub-orbital. Blue Origin mengatakan akan menjual tiket mulai tahun depan, dengan beberapa orang dalam perusahaan menyarankan harganya di kisaran USD300,000. Di masa depan, Bezos memiliki ambisi untuk membentuk kemitraan dengan NASA untuk menguji kemungkinan penyelesaian membangun tempat tinggal manusia permanen di Bulan.

Elon Musk: Space X

Pengusaha kelahiran Afrika Selatan, Elon Musk memulai SpaceX pada tahun 2002 dengan dana USD100 juta dari kekayaan awal miliknya yang berasal dari PayPal, yang ia dirikan tidak sendirian. Perusahaan ini telah meluncurkan hampir 70 roket hingga saat ini, dan telah memenangkan kontrak dengan NASA, Angkatan Udara AS dan badan antariksa Argentina untuk mengirim satelit ke orbit dan membantu memasok Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Para Miliarder Dorong Perlombaan Menuju Ruang Angkasa

SpaceX juga telah menjelajah lebih dalam ke ruang angkasa daripada Blue Origin dan Virgin Galactic, mencapai 22.000 mil di atas khatulistiwa Bumi. Namun perusahaan juga bukan tanpa kemunduran. Tercatat Payload yang berharga, termasuk satelit mata-mata untuk militer AS, telah hilang selama misi. Namun Musk dikenal karena aksi publisitasnya untuk membuat kegagalan tak terlihak untuk kemudian menyoroti keberhasilan.

Tahun lalu, Ia berbagi "reel blooper" dari pendaratan roket yang gagal, menampilkan "beberapa cuplikan ledakan epik". SpaceX juga meluncurkan mobil Tesla ke luar angkasa sebagai bagian dari proyek roket Falcon Heavy.

Seperti Blue Origin, Musk berencana suatu hari mengirim orang ke ruang angkasa pada penerbangan komersial. Awal tahun ini, Ia mengumumkan bahwa "turis pertama yang ke bulan" melalui SpaceX yakni miliarder Jepang, Yusaku Maezawa. Tapi salah satu tujuan utama SpaceX yakni mengirim penerbangan ke Mars dan akhirnya menjajah Planet Merah. "Aku ingin mati di Mars," kata Musk.

Sir Richard Branson: Virgin Galactic

Konglomerat Inggris Sir Richard Branson adalah salah satu anggota terbaru dari NewSpace yang merupakan pendiri Virgin Galactic pada tahun 2004. Ketika rivalnya berambisi mengembangkan perjalanan luar angkasa, Sir Richard fokus pada pengembangan "pesawat ruang angkasa" yang dapat digunakan kembali untuk membawa turis dan muatan lainnya pada perjalanan singkat ke ruang sub-orbital.
Para Miliarder Dorong Perlombaan Menuju Ruang Angkasa

Virgin Galactic telah mulai menjual tiket seharga USD250.000 dan selebriti seperti bintang pop Justin Bieber sudah mendaftar. Ini juga menarik investasi yang signifikan dari dana kekayaan sovereign UAE. Perusahaan ini menjadi berita utama pada tahun 2014 setelah pesawat luar angkasa milik mereka jatuh saat penerbangan uji coba di California.

Insiden tersebut menewaskan satu pilot dan melukai kru lainnya. Ini membuktikan kemunduran signifikan terhadap tujuan awalnya menjadi perusahaan pertama yang mengirim turis ke luar angkasa. Namun perusahaan telah menyelesaikan beberapa uji penerbangan dan awal bulan ini, Sir Richard mengatakan perusahaan akan berada di luar angkasa "dalam hitungan minggu, bukan bulan".
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3678 seconds (0.1#10.140)