Ikut Pameran, Kopi Indonesia Bukukan Transaksi USD2,49 Juta di Korsel
A
A
A
JAKARTA - Kepopuleran kopi Indonesia memang sudah mendunia, karena cita rasa, keaneka ragaman dan keharumannya menggoda orang untuk mensesapnya. Kepopuleran kopi Indonesia membuat Kementerian Perdagangan terus mendorong ekspor kopi Indonesia ke mancanegara, salah satunya Korea Selatan.
Akhir pekan lalu, dalam pameran kopi internasional bertajuk International Cafe Show 2018 yang dihelat pada 8-11 November di COEX, Seoul, Korea Selatan, kopi Indonesia langsung menjadi primadona.
DIrektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengatakan pameran tersebut merupakan kerja sama sinergis Ditjen PEN Kemendag, Atase Perdagangan RI di Seoul dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
"Dan dalam keikutsertaannya kali ini, kopi Indonesia berhasil mengumpulkan nilai transaksi sebesar USD 2,49 juta," bangga Arlinda dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Arlinda menceritakan kopi telah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Negeri Ginseng. "Sebagai salah satu produsen dan pemasok kopi terbesar di dunia, Indonesia harus melihat potensi besar ini dan mendorong ekspor kopi ke Korea Selatan sehingga ekspor nonmigas dapat meningkat," sambungnya.
Dan dengan tema Trade with Remarkable Indonesia, diharapkan promosi kopi Indonesia di International Cafe Show 2018 di Seoul, dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan kopi ke Korea Selatan.
"Tak hanya itu, kopi Indonesia juga secara lebih luas dapat menjadi pilihan utama bagi para buyer internasional dan pada akhirnya dapat meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia lainnya," ujar Arlinda.
Sebagai informasi, paviliun Indonesia di perhelatan tersebut menempati area seluas 90 m2, menampilkan berbagi produk kopi dan sirop dari 10 pelaku usaha. Para pelaku usaha yang berpartisipasi yaitu Fortunium, Utama Sejahtera Agro, Ulubelu Cofco Abadi, Andalan Pesik International, KBQ Baburrayan, Desi Perdagangan Internasional, Bella Komoditi Nusantara, SCAI, Mitra Cita Rasa dan Coffee Spell.
International Cafe Show 2018 merupakan salah satu pameran kafe terbesar dan bertaraf internasional di Korea Selatan. Pameran yang diselenggarakan tiap tahun tersebut, antara lain memamerkan produk kopi, teh, roti, pencuci mulut, es krim, cokelat, minuman, mesin dan peralatan, interior, usaha waralaba dan usaha rintisan, perlengkapan dapur dan industri layanan makanan.
Pameran ini diikuti sekitar 600 ekshibitor dari 40 negara, dengan perkiraan jumlah pengunjung sebanyak 150.000 orang dari 80 negara. Di samping Indonesia, peserta pameran antara lain berasal dari Australia, Brasil, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Italia, Peru, Swedia, Swiss dan Singapura.
Dalam lima tahun terakhir, nilai ekspor produk kopi Indonesia ke Korea Selatan meningkat dengan tren sebesar 20,09%. Pada 2017, nilai ekspor kopi Indonesia mencapai USD13,3 juta.
Akhir pekan lalu, dalam pameran kopi internasional bertajuk International Cafe Show 2018 yang dihelat pada 8-11 November di COEX, Seoul, Korea Selatan, kopi Indonesia langsung menjadi primadona.
DIrektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengatakan pameran tersebut merupakan kerja sama sinergis Ditjen PEN Kemendag, Atase Perdagangan RI di Seoul dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
"Dan dalam keikutsertaannya kali ini, kopi Indonesia berhasil mengumpulkan nilai transaksi sebesar USD 2,49 juta," bangga Arlinda dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Arlinda menceritakan kopi telah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Negeri Ginseng. "Sebagai salah satu produsen dan pemasok kopi terbesar di dunia, Indonesia harus melihat potensi besar ini dan mendorong ekspor kopi ke Korea Selatan sehingga ekspor nonmigas dapat meningkat," sambungnya.
Dan dengan tema Trade with Remarkable Indonesia, diharapkan promosi kopi Indonesia di International Cafe Show 2018 di Seoul, dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan kopi ke Korea Selatan.
"Tak hanya itu, kopi Indonesia juga secara lebih luas dapat menjadi pilihan utama bagi para buyer internasional dan pada akhirnya dapat meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia lainnya," ujar Arlinda.
Sebagai informasi, paviliun Indonesia di perhelatan tersebut menempati area seluas 90 m2, menampilkan berbagi produk kopi dan sirop dari 10 pelaku usaha. Para pelaku usaha yang berpartisipasi yaitu Fortunium, Utama Sejahtera Agro, Ulubelu Cofco Abadi, Andalan Pesik International, KBQ Baburrayan, Desi Perdagangan Internasional, Bella Komoditi Nusantara, SCAI, Mitra Cita Rasa dan Coffee Spell.
International Cafe Show 2018 merupakan salah satu pameran kafe terbesar dan bertaraf internasional di Korea Selatan. Pameran yang diselenggarakan tiap tahun tersebut, antara lain memamerkan produk kopi, teh, roti, pencuci mulut, es krim, cokelat, minuman, mesin dan peralatan, interior, usaha waralaba dan usaha rintisan, perlengkapan dapur dan industri layanan makanan.
Pameran ini diikuti sekitar 600 ekshibitor dari 40 negara, dengan perkiraan jumlah pengunjung sebanyak 150.000 orang dari 80 negara. Di samping Indonesia, peserta pameran antara lain berasal dari Australia, Brasil, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Italia, Peru, Swedia, Swiss dan Singapura.
Dalam lima tahun terakhir, nilai ekspor produk kopi Indonesia ke Korea Selatan meningkat dengan tren sebesar 20,09%. Pada 2017, nilai ekspor kopi Indonesia mencapai USD13,3 juta.
(ven)