PT BIJB Diminta Makin Gencar Promosikan Bandara Kertajati
A
A
A
MAJALENGKA - PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) genap menginjak usia empat tahun pada 24 November 2018. PT BIJB diharapkan semakin gencar mempromosikan bandara di Kertajati, Majalengka, tersebut agar semakin populer dan dipercaya masyarakat.
"Harapannya semakin eksis, promosi harus lebih gencar agar semakin populer dan dipercaya masyarakat," ungkap Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (26/11/2018).
Uu juga berharap, penerbangan ke bandara yang dikelola BUMD yang 99% sahamnya dimiliki Pemprov Jabar ini segera bertambah, baik dari domestik maupun internasional. Saat ini rute penerbangan dari dan ke BIJB tercatat baru lima, yakni Kertajati-Surabaya, Kertajati-Medan, Kertajati-Madinah, Kertajati-Lampung, dan Kertajati-Semarang.
Selain itu, Uu berharap bandara satu-satunya di Indonesia yang dimiliki BUMD itu mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). "Semoga BIJB bisa cepat menghasilkan uang untuk pemasukan PAD," ujar Uu.
Diketahui, Pemprov Jabar juga telah mengusulkan penggantian nama BIJB kepada pemerintah pusat. Uu berharap, nama tersebut dapat segera diputuskan dalam waktu dekat. Nama Bandara yang diusulkan dan telah melalui proses pemilihan itu, antara lain KH Abdul Halim, Syarif Hidayatullah, dan Bagusrangin.
"Nama-namanya sudah bagus sekali dan memiliki nilai sejarah, semoga segera diputuskan," katanya.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengakui, di usianya yang sudah empat tahun, PT BIJB memiliki tantangan yang besar. Agar Bandara ini ramai secara komersial, pihaknya secara bertahap akan berupaya menambah rute penerbangan.
"Dalam waktu dekat kita akan menambah rute baru yaitu Balikpapan dan Pontianak. Kami berupaya ada 14 rute sampai akhir tahun ini agar di tahun 2019 bisa jauh lebih banyak lagi," ungkap Virda.
Selain itu, landasan pacu atau runway BIJB kini tengah diperpanjang hingga 3.000 meter. Bila sudah rampung, kata Virda, maka bandara itu akan bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Perpanjangan runway sedang berlangsung dan konstruksi selesai Desember ini dan kelengkapan peralatan serta navigasi mudah-mudahan maret 2019 bisa dilaksanakan," terangnya.
Pihaknya juga mencanangkan, BIJB tidak hanya menjadi smart airport dengan aerocity-nya, tetapi juga menjadi educational airport yang didukung kehadiran pojok aerospace, perpustakaan, area eksibisi, dan taman burung merak.
"Harapannya semakin eksis, promosi harus lebih gencar agar semakin populer dan dipercaya masyarakat," ungkap Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (26/11/2018).
Uu juga berharap, penerbangan ke bandara yang dikelola BUMD yang 99% sahamnya dimiliki Pemprov Jabar ini segera bertambah, baik dari domestik maupun internasional. Saat ini rute penerbangan dari dan ke BIJB tercatat baru lima, yakni Kertajati-Surabaya, Kertajati-Medan, Kertajati-Madinah, Kertajati-Lampung, dan Kertajati-Semarang.
Selain itu, Uu berharap bandara satu-satunya di Indonesia yang dimiliki BUMD itu mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). "Semoga BIJB bisa cepat menghasilkan uang untuk pemasukan PAD," ujar Uu.
Diketahui, Pemprov Jabar juga telah mengusulkan penggantian nama BIJB kepada pemerintah pusat. Uu berharap, nama tersebut dapat segera diputuskan dalam waktu dekat. Nama Bandara yang diusulkan dan telah melalui proses pemilihan itu, antara lain KH Abdul Halim, Syarif Hidayatullah, dan Bagusrangin.
"Nama-namanya sudah bagus sekali dan memiliki nilai sejarah, semoga segera diputuskan," katanya.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengakui, di usianya yang sudah empat tahun, PT BIJB memiliki tantangan yang besar. Agar Bandara ini ramai secara komersial, pihaknya secara bertahap akan berupaya menambah rute penerbangan.
"Dalam waktu dekat kita akan menambah rute baru yaitu Balikpapan dan Pontianak. Kami berupaya ada 14 rute sampai akhir tahun ini agar di tahun 2019 bisa jauh lebih banyak lagi," ungkap Virda.
Selain itu, landasan pacu atau runway BIJB kini tengah diperpanjang hingga 3.000 meter. Bila sudah rampung, kata Virda, maka bandara itu akan bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Perpanjangan runway sedang berlangsung dan konstruksi selesai Desember ini dan kelengkapan peralatan serta navigasi mudah-mudahan maret 2019 bisa dilaksanakan," terangnya.
Pihaknya juga mencanangkan, BIJB tidak hanya menjadi smart airport dengan aerocity-nya, tetapi juga menjadi educational airport yang didukung kehadiran pojok aerospace, perpustakaan, area eksibisi, dan taman burung merak.
(fjo)