Pabrik Karet Sintetis Pertama di Indonesia Diresmikan

Kamis, 29 November 2018 - 16:01 WIB
Pabrik Karet Sintetis Pertama di Indonesia Diresmikan
Pabrik Karet Sintetis Pertama di Indonesia Diresmikan
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dan Menteri Muda di bawah Menteri Eropa dan Luar Negeri Republik Prancis Jean-Baptiste Lemoyne hari ini meresmikan pabrik PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI).

Pabrik ini akan memproduksi karet sintetis pertama di Indonesia. Kehadiran SRI diyakini akan memperkuat sektor manufaktur dengan menghasilkan produk-produk bernilai tambah, menggabungkan bahan baku Chandra Asri dan teknologi Michelin dengan mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama untuk menghasilkan ban ramah lingkungan.

Menperin menjelaskan, industri nasional saat ini dituntut untuk menghasilkan produk bernilai tambah. Salah satu upaya mendorong peningkatan daya saing industri nasional dilakukan melalui inovasi teknologi secara berkelanjutan.

"Guna merealisasikan visi tersebut, tidak cukup mengandalkan pertumbuhan organik semata, namun diperlukan terobosan di bidang industri melalui pemanfaatan teknologi terkini. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mewujudkan visi Making Indonesia 4.0 untuk mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif atau menyeluruh," ujar Menperin di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Salah satu strateginya adalah melalui perombakan alur produksi industri konvensional melalui inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

"Pemerintah mengapresiasi langkah Michelin dan Chandra Asri dalam membangun industri manufaktur yang menghasilkan produk berdaya saing tinggi melalui pemanfaatan teknologi. Kehadiran SRI dapat memenuhi permintaan domestik maupun global dan berkontribusi langsung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara secara berkelanjutan," jelas Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur SRI Brad Karas mengatakan, SRI sebagai salah satu pionir di industri karet sintetis ini menggunakan teknologi baru untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah melalui kolaborasi dengan produsen ban inovatif dunia, Michelin dan perusahaan petrokimia terdepan di Indonesia.

"Kami percaya pabrik karet sintetis ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Brad.

SRI merupakan perusahaan gabungan (joint venture) hasil kerja sama Michelin dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang didirikan pada 17 Juni 2013 lalu dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 55% dan 45%. Nilai investasi dari hasil kerja sama tersebut mencapai USD435 juta. SRI tercatat sebagai perusahaan yang menerima insentif tax holiday dari pemerintah.

SRI mulai berproduksi di bulan Agustus, sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara melalui penguatan sektor manufaktur dalam negeri dan ekspor nasional.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9636 seconds (0.1#10.140)