Imbas Brexit, Harga Makanan Berpotensi Naik 10%

Selasa, 04 Desember 2018 - 18:50 WIB
Imbas Brexit, Harga...
Imbas Brexit, Harga Makanan Berpotensi Naik 10%
A A A
LONDON - Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney memperingatkan, harga makanan di Inggris bisa mengalami kenaikan antara 5% hingga 10% apabila Brexit menimbulkan gejolak. Kepada anggota parlemen, Carney mengatakan bahwa dalam kasus yang paling "ekstrim" akan membuat harga naik 10% tetapi apabila kondisinya tidak terlalu parah masih tetap lebih tinggi sekitar 6%.

Seperti dilansir BBC, Selasa (4/12/2018) Bank of England dan gubernurnya telah berusaha untuk menilai dampak dari Brexit atau hengkangnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) pada beberapa kesempatan. Semua penilaiannya sebagian besar melihat potensi negatif bagi perekonomian. Rekan Carney yakni Sir Jon Cunliffe mengungkapkan Inggris mengimpor sekitar setengah dari makanannya dari luar negeri.

Kenaikan harga bakal menghampiri seiring penurunan nilai poundsterlingan, ditambah sebagian lagi akibat tarif bea impor yang dikenakan dan sebagian dari peningkatan biaya di perbatasan karena impor harus melalui pemeriksaan. Carney menambahkan kepada anggota parlemen di Komite Keuangan: "Dalam skenario yang paling ekstrim, tagihan belanja Anda naik 10%."

Lebih lanjut, Ia juga menerangkan pelabuhan Inggris tidak siap untuk Brexit tanpa kesepakatan yang akan membuat perdagangan negara di bawah aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Pada titik ini, pelabuhan belum siap untuk pindah ke hubungan antar negara dengan aturan WTO. Untuk melihat lebih jelas, saya dan rekan melihat langsung pelabuhan dan berbicara dengan pihak terkait," paparnya.

Carney juga mengaku sudah membuka informasi dengan perusahaan logistik swasta serta mengumpulkan informasi langsung mengenai hal ini. Dia mengatakan tim inti dari 20 ekonom senior telah bekerja untuk melakukan penilaian selama beberapa tahun, 150 profesional yang berbeda di seluruh Bank juga ditarik dan kemudian laporan itu ditinjau oleh Komite Kebijakan Moneter dan Komite Kebijakan Keuangan Bank.

Menurutnya bank memiliki tanggung jawab langsung untuk sektor keuangan, yang kehilangan pekerjaan di tengah ketidakpastian Brexit. Tapi Carney mengungkapkan mereka merasa nyaman dengan persiapan beberapa sektor untuk skenario terburuk: "Kami sudah bisa tidur nyenyak di malam hari, karena kami memiliki sektor keuangan, dalam posisi yang dibutuhkan untuk skenario yang sulit," tandasnya.
(akr)
Berita Terkait
Bank of England: Inggris...
Bank of England: Inggris Mungkin Sudah Jatuh ke Dalam Resesi
Suku Bunga Acuan Inggris...
Suku Bunga Acuan Inggris Sudah Naik 9 Kali Beruntun hingga Sentuh Level Tertinggi 14 Tahun
Bos Bank Sentral Inggris...
Bos Bank Sentral Inggris Wanti-wanti Efek Teror Laut Merah ke Suku Bunga
Bank Sentral Inggris:...
Bank Sentral Inggris: Uang Kertas Bergambar Ratu Elizabeth Tetap Berlaku
Inflasi Diramal Melewati...
Inflasi Diramal Melewati 13 Persen, Inggris Akan Resesi Tahun Ini
Bos Bank Sentral Warning,...
Bos Bank Sentral Warning, Perang Iran-Israel Bisa Mengulang Guncangan Energi Era 1970-an
Berita Terkini
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
2 jam yang lalu
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
2 jam yang lalu
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Penerimaan Bea Cukai AS Pecah Rekor Tembus Rp259 Triliun per April
2 jam yang lalu
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
4 jam yang lalu
Wamenkop Ferry Juliantono...
Wamenkop Ferry Juliantono Beberkan Enam Tugas Utama Koperasi Desa Merah Putih
4 jam yang lalu
Elnusa Petrofin Perluas...
Elnusa Petrofin Perluas Distribusi BBM Pembangkit di Kalimantan Barat
5 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved