Dongkrak Ekspor Nasional Berbasis Analisis Potensi Pasar
A
A
A
JAKARTA - Strategi meningkatkan ekspor nasional terus digencarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag), termasuk melalui penggalian informasi pasar dari tangan pertama, yaitu buyers, tenaga ahli, dan sumber-sumber tertutup lainnya di lapangan. Untuk itu, Kemendag menyelenggarakan lokakarya pelatihan kerja penyusunan analisis potensi pasar (market intelligence) untuk atase perdagangan (atdag) dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) wilayah Eropa, Amerika, dan Afrika.
“Kegiatan lokakarya pelatihan kerja ini bertujuan mempertajam metode penggalian informasi pasar yang dilakukan para perwakilan perdagangan di luar negeri, di samping dari sumber-sumber terbuka seperti pameran. Laporan analisis potensi pasar yang baik merupakan kunci utama pengembangan pasar produk dan jasa serta sebagai dasar memilih strategi perdagangan internasional,” ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/12).
Marolop menegaskan, bahwa penyediaan informasi yang aktual, akurat, dan tajam mengenai peluang pasar produk dan jasa di negara tujuan ekspor merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai target peningkatan ekspor Indonesia.
"Laporan analisis potensi pasar idealnya berisi informasi mengenai proyeksi tren, inovasi, dan perkembangan struktur pasar dalam beberapa tahun mendatang sehingga pelaku usaha Indonesia memiliki gambaran tentang kompetisi yang akan terjadi dan strategi yang perlu dibangun untuk menghadapi situasi tersebut," katanya.
Namun, informasi mengenai perkembangan pasar dan berbagai latar belakang terbentuknya sebuah permintaan di pasar tidak serta merta ditemukan secara mudah, tetapi perlu digali dari sumber-sumber yang memiliki kecakapan dan pengetahuan di bidangnya. Para buyers utama di pasar yang seringkali sulit diketahui dan ditemui, pengamat, tokoh industri, serta akademisi dan tenaga ahli merupakan sumber-sumber informasi yang penting.
“Diperlukan keahlian tertentu dalam mengamati situasi dan mengenali narasumber yang tepat sesuai kebutuhan. Oleh karena itulah, peran atdag dan ITPC menjadi sangat penting menjadi agen-agen ujung tombak pemasaran Indonesia di pasar global. Mereka dapat diibaratkan sebagai ‘antena’ atau ‘radar’ di pasar tujuan ekspor untuk dapat memberikan informasi yang lebih baik dibanding yang tersaji di mesin pencari Google,” tegasnya.
“Kegiatan lokakarya pelatihan kerja ini bertujuan mempertajam metode penggalian informasi pasar yang dilakukan para perwakilan perdagangan di luar negeri, di samping dari sumber-sumber terbuka seperti pameran. Laporan analisis potensi pasar yang baik merupakan kunci utama pengembangan pasar produk dan jasa serta sebagai dasar memilih strategi perdagangan internasional,” ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/12).
Marolop menegaskan, bahwa penyediaan informasi yang aktual, akurat, dan tajam mengenai peluang pasar produk dan jasa di negara tujuan ekspor merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai target peningkatan ekspor Indonesia.
"Laporan analisis potensi pasar idealnya berisi informasi mengenai proyeksi tren, inovasi, dan perkembangan struktur pasar dalam beberapa tahun mendatang sehingga pelaku usaha Indonesia memiliki gambaran tentang kompetisi yang akan terjadi dan strategi yang perlu dibangun untuk menghadapi situasi tersebut," katanya.
Namun, informasi mengenai perkembangan pasar dan berbagai latar belakang terbentuknya sebuah permintaan di pasar tidak serta merta ditemukan secara mudah, tetapi perlu digali dari sumber-sumber yang memiliki kecakapan dan pengetahuan di bidangnya. Para buyers utama di pasar yang seringkali sulit diketahui dan ditemui, pengamat, tokoh industri, serta akademisi dan tenaga ahli merupakan sumber-sumber informasi yang penting.
“Diperlukan keahlian tertentu dalam mengamati situasi dan mengenali narasumber yang tepat sesuai kebutuhan. Oleh karena itulah, peran atdag dan ITPC menjadi sangat penting menjadi agen-agen ujung tombak pemasaran Indonesia di pasar global. Mereka dapat diibaratkan sebagai ‘antena’ atau ‘radar’ di pasar tujuan ekspor untuk dapat memberikan informasi yang lebih baik dibanding yang tersaji di mesin pencari Google,” tegasnya.
(akr)