Pacu Kontribusi Insinyur Demi Sukseskan Revolusi Industri 4.0
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyebutkan insinyur dinilai berperan penting dalam menyukseskan penerapan revolusi industri 4.0 di Indonesia melalui penguasaan teknologi terkini. Hal ini mendorong penciptaan inovasi sehingga sektor manufaktur nasional mampu berdaya saing global.
“Para insinyur adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif, serta terbiasa menyelesaikan masalah. Jadi, insinyur harus bisa menemukan peluang dan melahirkan inovasi di era digital saat ini. Adapun peran pemerintah, memberikan fasilitas dan kesempatan,” ujar Menperin di Jakarta, Kamis (6/12).
Sambung dia menyebutkan ada lima teknologi utama yang menjadi kunci dalam impelementasi industri 4.0. Kelima teknologi itu Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable (AR/VR), Advanced Robotics, dan 3D Printing
"Para insinyur terus memberikan kontribusi signifikan dalam membangun Indonesia khususnya terhadap pengembangan industrialisasi. Apalagi kita sedang mengembalikan sektor manufaktur menjadi arus utama guna menggerakkan perekonomian nasional,” jelasnya.
Menurutnya langkah tersebut telah tertuang dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, yang memiliki aspirasi besarnya untuk menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. “Kami telah melakukan program Training of Trainer (ToT) tentang industri 4.0 kepada seluruh stakeholder dari level tertinggi sampai ke pelaksana,” imbuhnya.
Sebagai informasi, World Bank tahun 2017, Indonesia mampu menempati peringkat tertinggi di Asean untuk kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi dunia dengan porsi 20,5%.
“Para insinyur adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif, serta terbiasa menyelesaikan masalah. Jadi, insinyur harus bisa menemukan peluang dan melahirkan inovasi di era digital saat ini. Adapun peran pemerintah, memberikan fasilitas dan kesempatan,” ujar Menperin di Jakarta, Kamis (6/12).
Sambung dia menyebutkan ada lima teknologi utama yang menjadi kunci dalam impelementasi industri 4.0. Kelima teknologi itu Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable (AR/VR), Advanced Robotics, dan 3D Printing
"Para insinyur terus memberikan kontribusi signifikan dalam membangun Indonesia khususnya terhadap pengembangan industrialisasi. Apalagi kita sedang mengembalikan sektor manufaktur menjadi arus utama guna menggerakkan perekonomian nasional,” jelasnya.
Menurutnya langkah tersebut telah tertuang dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, yang memiliki aspirasi besarnya untuk menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. “Kami telah melakukan program Training of Trainer (ToT) tentang industri 4.0 kepada seluruh stakeholder dari level tertinggi sampai ke pelaksana,” imbuhnya.
Sebagai informasi, World Bank tahun 2017, Indonesia mampu menempati peringkat tertinggi di Asean untuk kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi dunia dengan porsi 20,5%.
(akr)