Menko Luhut Sebut Blue Carbon Mangrove Berkontribusi ke Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan membeberkan pertumbuhan Indonesia terutama dalam bidang Ekonomi telah mengalami peningkatan. Selain itu, Ia juga memaparkan telah gencar melakukan program penanaman kembali untuk mangrove.
“Saya akan menjelaskan sedikit tentang Indonesia, untuk ekonomi kita mengalami banyak perubahan, dalam kepimpinan Pak Presiden Joko Widodo dari 4,7% meningkat hingga 5,1-5,2%,” ujar Menko Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Menurutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi tak lepas dari perhatian akan beberapa hal penting, seperti blue carbon, mangrove di Indonesia. “Saya akan beritahu Anda tentang blue carbon ecosystem di Indonesia, saya pikir ini sangat berguna bagi kita semua untuk mengerti akan hal ini. Kita sangat peduli dengan blue carbon, mangrove di Indonesia merupakan seperempatnya mangrove di dunia,” katanya
“Maka bisa saya katakan Indonesia sangat berkontribusi pada blue carbon, memang 15% mangrove sudah rusak, dan sekarang kita harus gencar-gencarnya tentang program penanaman kembali untuk mangrove,” tambahnya.
Menko Luhut menekankan bahwa pemerintah selalu melakukan aksi dan apa yang harus dilakukan, tidak hanya ‘omong doang’. Indonesia memiliki perubahan, walaupun memang tidak secara merata atau siginifikan perubahannya, tapi setidaknya Indonesia telah mengalami perubahan.
“Coba lihat mangrove, kami telah berkerja keras menyelesaikan permasalahan ini, memang mengubah beberapa bagian ini tidak mudah. Tapi setidaknya kita akan membuat orang-orang lebih mengerti akan pentingnya hal ini,” tegasnya.
Dalam hal perlindungan Mangrove ini pun sudah terlihat hasilnya yakni pada Tsunami Palu yang terjadi sekitar dua bulan lalu, di mana ada area yang terlindungi dikarenakan oleh mangrove, tsunami tertutupi oleh mangrove. “Jadi, ini akan membuat masyarakat lain mengerti, bahwa mangrove menyelamatkan daratan,” jelasnya.
“Saya akan menjelaskan sedikit tentang Indonesia, untuk ekonomi kita mengalami banyak perubahan, dalam kepimpinan Pak Presiden Joko Widodo dari 4,7% meningkat hingga 5,1-5,2%,” ujar Menko Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Menurutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi tak lepas dari perhatian akan beberapa hal penting, seperti blue carbon, mangrove di Indonesia. “Saya akan beritahu Anda tentang blue carbon ecosystem di Indonesia, saya pikir ini sangat berguna bagi kita semua untuk mengerti akan hal ini. Kita sangat peduli dengan blue carbon, mangrove di Indonesia merupakan seperempatnya mangrove di dunia,” katanya
“Maka bisa saya katakan Indonesia sangat berkontribusi pada blue carbon, memang 15% mangrove sudah rusak, dan sekarang kita harus gencar-gencarnya tentang program penanaman kembali untuk mangrove,” tambahnya.
Menko Luhut menekankan bahwa pemerintah selalu melakukan aksi dan apa yang harus dilakukan, tidak hanya ‘omong doang’. Indonesia memiliki perubahan, walaupun memang tidak secara merata atau siginifikan perubahannya, tapi setidaknya Indonesia telah mengalami perubahan.
“Coba lihat mangrove, kami telah berkerja keras menyelesaikan permasalahan ini, memang mengubah beberapa bagian ini tidak mudah. Tapi setidaknya kita akan membuat orang-orang lebih mengerti akan pentingnya hal ini,” tegasnya.
Dalam hal perlindungan Mangrove ini pun sudah terlihat hasilnya yakni pada Tsunami Palu yang terjadi sekitar dua bulan lalu, di mana ada area yang terlindungi dikarenakan oleh mangrove, tsunami tertutupi oleh mangrove. “Jadi, ini akan membuat masyarakat lain mengerti, bahwa mangrove menyelamatkan daratan,” jelasnya.
(akr)