Jarak Jauh ke Tempat Kerja Bikin Milenial Enggan Beli Hunian
Senin, 17 Desember 2018 - 15:31 WIB
Jarak Jauh ke Tempat Kerja Bikin Milenial Enggan Beli Hunian
A
A
A
JAKARTA - Pertimbangan jarak hunian yang jauh dari tempat kerja, membuat banyak generasi milenial saat ini enggan untuk membeli rumah. Hal ini disampaikan oleh Managing Director Sinarmas Land Dhony Rahajoe dalam ajang Property Outlook 2019.
Meski begitu, Ia menerangkan terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menggairahkan minat beli properti dari generasi milenial. "Banyak generasi milenial yang enggan membeli rumah atau hunian yang jauh dari tempat kerja. Oleh karena itu, infrastruktur sangat penting agar waktu tempuh bisa dipangkas meskipun jaraknya agak sedikit jauh dari pusat ekonomi," jelasnya di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Pemerintah diterangkan juga memberikan terobosan-terobosan baru untuk merangsang minat beli generasi milenial. Salah satunya lewat insentif-insentif kepada generasi milenial sebagai pembeli dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus milenial.
"Kalo kita terus menerus bersama LMAN dan DJKN untuk menginjeksi dari aset-aset negara, maka akan mampu menciptakan dinamika dan vibrasi yang bagus. Makanya kalo sekarang sertifikasi rapih, orang bakal tahu," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Sementara itu, Ia menyanyangkan para pengembang belum memaksimalkan banyak tanah yang kosong. Pasalnya, pengembang belum bisa memilih tanah yang bagus untuk menjalankan usaha properti. "Setiap jalan saya melihat ada tanah, sampai sekarang itu masih kosong. Padahal dia bayar PBB. Kalo tanah ini milik negara dan ada kantor yang kumuh, tapi sebelahnya gedung bagus, ya tolong dipilih," jelasnya.
Meski begitu, Ia menerangkan terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menggairahkan minat beli properti dari generasi milenial. "Banyak generasi milenial yang enggan membeli rumah atau hunian yang jauh dari tempat kerja. Oleh karena itu, infrastruktur sangat penting agar waktu tempuh bisa dipangkas meskipun jaraknya agak sedikit jauh dari pusat ekonomi," jelasnya di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Pemerintah diterangkan juga memberikan terobosan-terobosan baru untuk merangsang minat beli generasi milenial. Salah satunya lewat insentif-insentif kepada generasi milenial sebagai pembeli dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus milenial.
"Kalo kita terus menerus bersama LMAN dan DJKN untuk menginjeksi dari aset-aset negara, maka akan mampu menciptakan dinamika dan vibrasi yang bagus. Makanya kalo sekarang sertifikasi rapih, orang bakal tahu," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Sementara itu, Ia menyanyangkan para pengembang belum memaksimalkan banyak tanah yang kosong. Pasalnya, pengembang belum bisa memilih tanah yang bagus untuk menjalankan usaha properti. "Setiap jalan saya melihat ada tanah, sampai sekarang itu masih kosong. Padahal dia bayar PBB. Kalo tanah ini milik negara dan ada kantor yang kumuh, tapi sebelahnya gedung bagus, ya tolong dipilih," jelasnya.
(akr)
