Menko Darmin Ungkap Bakal Impor Garam dan Gula Industri Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian menyatakan, pemerintah memiliki rencana untuk melakukan importasi garam dan gula industri di 2019. Hal ini guna memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, rencananya pemerintah akan mengimpor sebanyak 2,8 juta ton gula rafinasi di tahun depan. Jumlah tersebut tidak mengalami peningkatan dari tahun ini.
"Itu (2,8 juta ton) adalah angka yang dibutuhkan untuk gula industri tanpa kenaikan dari tahun lalu. Kenapa berani tanpa kenaikan? Ya kurang-kurang dikit itu stok yang ada itu bisa lah," katanya di Gedung Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Sementara untuk garam industri, sambung Darmin, pemerintah berencana mengimpor sebanyak 2,7 juta ton. Jumlah tersebut menurun dibanding impor garam tahun ini yang mencapai 3,7 juta ton.
Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan karena saat ini Indonesia memiliki stok garam industri sebanyak 1 juta ton. Namun, Darmin mengaku hingga saat ini belum diketahui keberadaan stok 1 juta ton garam industri tersebut.
"Sekarang 2,7 juta ton (impor garam industri). Kenapa? Karena katanya stoknya ada. Produksi tahun ini lebih baik," imbuh dia.
Darmin menambahkan, pihaknya akan menunggu informasi yang lebih jelas terlebih dahulu mengenai keberadaan stok garam industri tersebut, sebelum memutuskan jumlah garam industri yang akan diimpor. "Bukan nggak ada informasi. Adas informasi tapi untuk garam belum ada informasi dimana adanya. Karena jangan dikira sedikit, 1 juta ton. Kalau 10 karung mah gampang mencari dimana ya kan," tandasnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, rencananya pemerintah akan mengimpor sebanyak 2,8 juta ton gula rafinasi di tahun depan. Jumlah tersebut tidak mengalami peningkatan dari tahun ini.
"Itu (2,8 juta ton) adalah angka yang dibutuhkan untuk gula industri tanpa kenaikan dari tahun lalu. Kenapa berani tanpa kenaikan? Ya kurang-kurang dikit itu stok yang ada itu bisa lah," katanya di Gedung Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Sementara untuk garam industri, sambung Darmin, pemerintah berencana mengimpor sebanyak 2,7 juta ton. Jumlah tersebut menurun dibanding impor garam tahun ini yang mencapai 3,7 juta ton.
Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan karena saat ini Indonesia memiliki stok garam industri sebanyak 1 juta ton. Namun, Darmin mengaku hingga saat ini belum diketahui keberadaan stok 1 juta ton garam industri tersebut.
"Sekarang 2,7 juta ton (impor garam industri). Kenapa? Karena katanya stoknya ada. Produksi tahun ini lebih baik," imbuh dia.
Darmin menambahkan, pihaknya akan menunggu informasi yang lebih jelas terlebih dahulu mengenai keberadaan stok garam industri tersebut, sebelum memutuskan jumlah garam industri yang akan diimpor. "Bukan nggak ada informasi. Adas informasi tapi untuk garam belum ada informasi dimana adanya. Karena jangan dikira sedikit, 1 juta ton. Kalau 10 karung mah gampang mencari dimana ya kan," tandasnya.
(akr)