Dukung Swasembada 2021, HKTI Tanam Bawang Putih
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian telah menargetkan pengembangan bawang putih. Hal ini sesuai roadmap target swasembada bawang putih pada 2021, sehingga berbagai daerah terus didorong mengembangkan bawang putih, baik di Jawa maupun luar Jawa. Terutama pengembangan sentra baru sesuai potensi sumber daya lahan dan kesiapan SDM petani.
Upaya mengejar swasembada bawang putih digencarkan dengan menggandeng semua pihak bersama Kelompok Tani swadaya menggenjot produksi benih bawang putih. Salah satunya Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI, Moeldoko, mengatakan HKTI mendukung penuh program Kementan untuk mewujudkan swasembada bawang putih 2021. HKTI memberikan dukungan yang nyata yakni melalui penanaman bawang putih dalam skala yang cukup luas.
"Hari ini kita menanam bawang putih, bawang putih menjadi persoalan bersama karena masih impor. Karena kekurangan benih dan mengorganisir seluruh lahan-lahan yang ketinggiannya spesifik untuk bawang putih," demikian kata Moeldoko di Sembalun, Lombok Timur, dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Jumat (21/12/2018).
Moledoko menjelaskan, Sembalun menjadi tempat secara simbolis untuk kegiatan penanaman benih bawang putih nasional. Saat ini, baru menanam 2.000 hektar dan sudah tersedia lahan cadangan mencapai 20.000 hektar yang siap ditanami bawang putih guna memenuhi 20% dari nasional. Selain di Sembalun, terdapat juga lokasi lain seperti Temanggung dan lainnya.
"Saat ini ada potensi lahan nasional 600.000 hektar padahal dengan 80.000 hingga 100.000 hektar sudah cukup untuk memenuhi pasokan dalam negeri pada 2021. Kita kembalikan kejayaan Sembalun sebagaimana tahun 1990-an dan tetap semangat, kita support," pintanya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian untuk mencapai target swasembada 2021, Kementan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk importir, BUMN, BUMD, investor dan swadaya untuk menanam bawang putih.
Melalui dana APBN tahun 2018, Kementan menanam lebih dari 5.500 hektar di 79 kabupaten. Tahun 2019, Kementan mengalokasikan tanam 10.000 hektar dari APBN di 105 kabupaten se-Indonesia.
"Tahun 2018 dan 2019, kita fokus penyediaan benih. Hasil tanam tahun 2018 dan 2019 akan dijadikan benih. Untuk tahun 2018 ini ditanam 10.000 hektar. Hasilnya semuanya dijadikan benih. Setidaknya 40.000 hektar bisa ditanam di tahun 2019", kata dia.
Dengan demikian, sambung Suwandi, di tahun 2019 swasembada benih bawang putih bisa dicapai dan 2021 swasembada bawang putih konsumsi, sehingga tidak ada lagi impor.
"Kolaborasi dengan semua pihak sangat penting untuk menggenjot produksi dalam negeri. Kami berharap program tanam bawang putih berjalan masif lagi," tegasnya.
Sementara itu, tokoh petani bawang putih Sembalun, Lalu Ilham menyebut saat ini sudah masuk 14 importir yang merealisasikan wajib tanamnya di Sembalun seluas 585 hektar. Sesuai arahan pemerintah, seluruh hasil panen bawang putih wilayah Sembalun tahun 2018 dan 2019 akan dijadikan benih.
"Menanam bawang putih bagi petani Sembalun, sudah mendarah daging sejak dulu. Usahatani bawang putih menguntungkan dan lebih untung lagi memproses menjadi benih, harganya bagus," katanya.
Semakin banyak yang bermitra dengan kelompok Tani di sini, tentu membuat petani semakin senang. Petani sangat terbuka dan mendukung penuh program ini, yang penting, kata dia, semua pihak komitmen saja.
Upaya mengejar swasembada bawang putih digencarkan dengan menggandeng semua pihak bersama Kelompok Tani swadaya menggenjot produksi benih bawang putih. Salah satunya Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI, Moeldoko, mengatakan HKTI mendukung penuh program Kementan untuk mewujudkan swasembada bawang putih 2021. HKTI memberikan dukungan yang nyata yakni melalui penanaman bawang putih dalam skala yang cukup luas.
"Hari ini kita menanam bawang putih, bawang putih menjadi persoalan bersama karena masih impor. Karena kekurangan benih dan mengorganisir seluruh lahan-lahan yang ketinggiannya spesifik untuk bawang putih," demikian kata Moeldoko di Sembalun, Lombok Timur, dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Jumat (21/12/2018).
Moledoko menjelaskan, Sembalun menjadi tempat secara simbolis untuk kegiatan penanaman benih bawang putih nasional. Saat ini, baru menanam 2.000 hektar dan sudah tersedia lahan cadangan mencapai 20.000 hektar yang siap ditanami bawang putih guna memenuhi 20% dari nasional. Selain di Sembalun, terdapat juga lokasi lain seperti Temanggung dan lainnya.
"Saat ini ada potensi lahan nasional 600.000 hektar padahal dengan 80.000 hingga 100.000 hektar sudah cukup untuk memenuhi pasokan dalam negeri pada 2021. Kita kembalikan kejayaan Sembalun sebagaimana tahun 1990-an dan tetap semangat, kita support," pintanya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian untuk mencapai target swasembada 2021, Kementan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk importir, BUMN, BUMD, investor dan swadaya untuk menanam bawang putih.
Melalui dana APBN tahun 2018, Kementan menanam lebih dari 5.500 hektar di 79 kabupaten. Tahun 2019, Kementan mengalokasikan tanam 10.000 hektar dari APBN di 105 kabupaten se-Indonesia.
"Tahun 2018 dan 2019, kita fokus penyediaan benih. Hasil tanam tahun 2018 dan 2019 akan dijadikan benih. Untuk tahun 2018 ini ditanam 10.000 hektar. Hasilnya semuanya dijadikan benih. Setidaknya 40.000 hektar bisa ditanam di tahun 2019", kata dia.
Dengan demikian, sambung Suwandi, di tahun 2019 swasembada benih bawang putih bisa dicapai dan 2021 swasembada bawang putih konsumsi, sehingga tidak ada lagi impor.
"Kolaborasi dengan semua pihak sangat penting untuk menggenjot produksi dalam negeri. Kami berharap program tanam bawang putih berjalan masif lagi," tegasnya.
Sementara itu, tokoh petani bawang putih Sembalun, Lalu Ilham menyebut saat ini sudah masuk 14 importir yang merealisasikan wajib tanamnya di Sembalun seluas 585 hektar. Sesuai arahan pemerintah, seluruh hasil panen bawang putih wilayah Sembalun tahun 2018 dan 2019 akan dijadikan benih.
"Menanam bawang putih bagi petani Sembalun, sudah mendarah daging sejak dulu. Usahatani bawang putih menguntungkan dan lebih untung lagi memproses menjadi benih, harganya bagus," katanya.
Semakin banyak yang bermitra dengan kelompok Tani di sini, tentu membuat petani semakin senang. Petani sangat terbuka dan mendukung penuh program ini, yang penting, kata dia, semua pihak komitmen saja.
(ven)