Tsunami Selat Sunda, Sarana Transportasi Darat dalam Kondisi Baik
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyatakan, hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan sarana dan prasarana yang ada di Provinsi Banten dan Lampung terkait bencana tsunami di Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12) lalu.
Budi pun telah memerintahkan Direktur Angkutan dan Multimoda (AMM) Ahmad Yani beserta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten Nurhadi untuk menindaklanjuti penanganan bencana tersebut.
"Sesuai arahan menteri juga, maka saya minta untuk mendirikan posko di lokasi bencana supaya dapat terus memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Saya juga telah minta Direktur AMM dan Kepala BPTD Banten untuk terus berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry mendirikan Posko bersama, memetakan dampak kerusakan yang di timbulkan serta memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak," ujar Dirjen Budi, Senin (24/12/2018).
Hingga Minggu (23/12) pagi, diketahui layanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni masih tetap aman. Namun pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) terus berkordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal ini untuk memastikan kondisi cuaca serta pengoperasian kapal berjalan lancar dan aman selama pelayaran.
Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada untuk mengantisipasi kelancaran penyeberangan pada masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Budi pun telah memerintahkan Direktur Angkutan dan Multimoda (AMM) Ahmad Yani beserta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten Nurhadi untuk menindaklanjuti penanganan bencana tersebut.
"Sesuai arahan menteri juga, maka saya minta untuk mendirikan posko di lokasi bencana supaya dapat terus memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Saya juga telah minta Direktur AMM dan Kepala BPTD Banten untuk terus berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry mendirikan Posko bersama, memetakan dampak kerusakan yang di timbulkan serta memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak," ujar Dirjen Budi, Senin (24/12/2018).
Hingga Minggu (23/12) pagi, diketahui layanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni masih tetap aman. Namun pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) terus berkordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal ini untuk memastikan kondisi cuaca serta pengoperasian kapal berjalan lancar dan aman selama pelayaran.
Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada untuk mengantisipasi kelancaran penyeberangan pada masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
(fjo)