Hari Pertama Tahun 2019, Wall Street Ditutup Menguat
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup menguat pada Rabu waktu setempat atau perdagangan hari pertama tahun 2019. Melansir dari CNBC, Kamis (3/1), indeks Dow Jones ditutup lebih tinggi 18,78 poin menjadi 23.346,24, berbanding penurunan hampir 400 poin di perdagangan hari terakhir 2018.
Indeks S&P 500 bertambah 0,13% menjadi 2.510,03, dan Nasdaq naik 0,46% ke level 6.665,94. Sebuah awal yang bagus dibanding posisi hari terakhir 2018, dimana S&P 500 turun lebih dari 1%. Volatilitas perdagangan pada Desember 2018 menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan tahun 2008.
"Kita memulai tahun ini dengan mentalitas aksi beli yang berpengaruh terhadap pasar. Hal ini juga didasari data yang cukup bagus, meski kenaikannya tidak terlalu besar," ujar Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.
Dua emiten bidang teknologi terkemuka, Facebook dan Amazon masing-masing naik 3,5% dan 2,5%, sehingga mendongkrak Nasdaq pulih dari kerugian. Begitu pula saham perbankan besar seperti Goldman Sachs, Bank of America, dan JP Morgan Chase, semuanya naik lebih dari 1%.
Sektor saham energi juga berkontribusi menggerakkan pasar, dengan naik 2,1% sehingga membawa S&P 500 ke zona hijau. Kenaikan ini dipimpin oleh Cabot Oil dan Hess yang mendapat untung dari naiknya harga minyak mentah AS sebesar 2,5%.
Kenaikan Wall Street seolah memupus kekhawatiran soal perlambatan ekonomi global, dimana Indeks Pembelian Manufaktur (PMI) China pada bulan Desember, turun menjadi 49,7 berbanding November di angka 50,2. Pun demikian dengan PMI manufaktur Uni Eropa, yang jatuh ke level terendah sejak Februari 2016.
Indeks S&P 500 bertambah 0,13% menjadi 2.510,03, dan Nasdaq naik 0,46% ke level 6.665,94. Sebuah awal yang bagus dibanding posisi hari terakhir 2018, dimana S&P 500 turun lebih dari 1%. Volatilitas perdagangan pada Desember 2018 menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan tahun 2008.
"Kita memulai tahun ini dengan mentalitas aksi beli yang berpengaruh terhadap pasar. Hal ini juga didasari data yang cukup bagus, meski kenaikannya tidak terlalu besar," ujar Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.
Dua emiten bidang teknologi terkemuka, Facebook dan Amazon masing-masing naik 3,5% dan 2,5%, sehingga mendongkrak Nasdaq pulih dari kerugian. Begitu pula saham perbankan besar seperti Goldman Sachs, Bank of America, dan JP Morgan Chase, semuanya naik lebih dari 1%.
Sektor saham energi juga berkontribusi menggerakkan pasar, dengan naik 2,1% sehingga membawa S&P 500 ke zona hijau. Kenaikan ini dipimpin oleh Cabot Oil dan Hess yang mendapat untung dari naiknya harga minyak mentah AS sebesar 2,5%.
Kenaikan Wall Street seolah memupus kekhawatiran soal perlambatan ekonomi global, dimana Indeks Pembelian Manufaktur (PMI) China pada bulan Desember, turun menjadi 49,7 berbanding November di angka 50,2. Pun demikian dengan PMI manufaktur Uni Eropa, yang jatuh ke level terendah sejak Februari 2016.
(ven)