Pemerintah Jual Surat Utang Online, Bunganya 8,15%
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalaui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melelang surat utang secara online yakni dengan menawarkan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR005 dengan tingkat kupon selama tiga bulan pertama sebesar 8,15%. Surat utang ini sudah bisa dibeli dengan awalan harga mencapai Rp1 Juta.
Direktur SUN Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, surat utang ini bisa dibeli secara online. Lebih lanjut Ia menerangkan alasannya, lantaran investasi SUN sudah menjadi tren tersendiri bagi masyarakat Indonesia khususnya di kalangan generasi Milenial.
"Seperti yang kita ketahui, kini kopi dan investasi sudah menjadi tren gaya hidup agar lebih baik. Jadi investasi itu Kini Untuk Nanti, dan ini bisa dibeli secara online dengan awal harga Rp1 Juta" ujarnya dalam acara peluncuran di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Apalagi sambung dia, pemerintah juga tengah membutuhkan banyak biaya untuk pembangunan proyek infrastruktur. Dengan membeli SBR005 ini, investor sudah ikut membantu pemerintah serta membangun negara.
"Caranya dengan mengeluarkan sumber pembiayaan SBN [surat berharga negara], salah satu jenis SBN untuk pembiayaan pembangunan negara kita adalah obligasi tabungan ritel," katanya.
Sebagai informasi, Instrumen investasi tersebut nantinya akan mulai dipasarkan pada 10 Januari hingga 24 Januari 2019 mendatang. Meskipun begitu, dirinya belum menyebutkan berapa total surat utang yang akan diterbitkan.
Sedangkan tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama atau 30 Januari 2019 sampai 10 April 2019 adalah sebesar 8,15%, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 6,00% ditambah spread tetap 215 bps (2,15%). Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal Penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Selain itu Kemenkeu menggandeng Mitra distribusi (midis) tersebut terdiri dari empat perusahaan berbasis teknologi informasi yaitu PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), PT Investree Radhika Jaya (Investree), serta satu sekuritas dan enam bank. Serta Perusahaan sekuritas yang menjadi midis adalah PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM).
Perbankan yang menjadi midis yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Direktur SUN Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, surat utang ini bisa dibeli secara online. Lebih lanjut Ia menerangkan alasannya, lantaran investasi SUN sudah menjadi tren tersendiri bagi masyarakat Indonesia khususnya di kalangan generasi Milenial.
"Seperti yang kita ketahui, kini kopi dan investasi sudah menjadi tren gaya hidup agar lebih baik. Jadi investasi itu Kini Untuk Nanti, dan ini bisa dibeli secara online dengan awal harga Rp1 Juta" ujarnya dalam acara peluncuran di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Apalagi sambung dia, pemerintah juga tengah membutuhkan banyak biaya untuk pembangunan proyek infrastruktur. Dengan membeli SBR005 ini, investor sudah ikut membantu pemerintah serta membangun negara.
"Caranya dengan mengeluarkan sumber pembiayaan SBN [surat berharga negara], salah satu jenis SBN untuk pembiayaan pembangunan negara kita adalah obligasi tabungan ritel," katanya.
Sebagai informasi, Instrumen investasi tersebut nantinya akan mulai dipasarkan pada 10 Januari hingga 24 Januari 2019 mendatang. Meskipun begitu, dirinya belum menyebutkan berapa total surat utang yang akan diterbitkan.
Sedangkan tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama atau 30 Januari 2019 sampai 10 April 2019 adalah sebesar 8,15%, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 6,00% ditambah spread tetap 215 bps (2,15%). Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal Penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Selain itu Kemenkeu menggandeng Mitra distribusi (midis) tersebut terdiri dari empat perusahaan berbasis teknologi informasi yaitu PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), PT Investree Radhika Jaya (Investree), serta satu sekuritas dan enam bank. Serta Perusahaan sekuritas yang menjadi midis adalah PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM).
Perbankan yang menjadi midis yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
(akr)