Sektor Automotif Dorong Peningkatan SDM Demi Memimpin Pasar
A
A
A
JAKARTA - Industri Automotif ikut mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), demi menjadi pemimpin pasar di dalam negeri. Tantangan ini disadari oleh PT Toyota Motor Manufacturing lndonesia, serta peluang besar bisnis automotif dalam menyerap tenaga kerja.
Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing lndonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan, ini memberi gambaran kesempatan bisnis automotif masih besar. Market yang besar bagi industri automotif menimbulkan tanya terkait pemimpin pasarnya.
"Siapa yang isi market Indonesia menjadi pertanyaannya kalau industri di Indonesia tidak kuat? Kita dari market CBU (completely built-up) impor sudah 0%," ujar Warih dalam ajang Indonesia Leaders Forum 2019 di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Menurut Warih, kalau Indonesia tidak punya industri kuat maka pengembangan lapangan kerja juga tidak bagus. Sehingga peningkatan kualitas SDM jadi kunci pengembangan industri. "Sekarang semua negara pengin jadi negara industri. Presiden Trump minta Apple dibuat di Amerika Serikat," katanya.
Kemudian, lanjut dia, industri memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi Indonesia. Saat ini, pihaknya memiliki 9.500 orang karyawan dengan ekspatriat tidak lebih dari 5%. "Salah satu 10 prioritas nasional kami yakni tingkatkan human resource sebagai poin penting," pungkasnya.
Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing lndonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan, ini memberi gambaran kesempatan bisnis automotif masih besar. Market yang besar bagi industri automotif menimbulkan tanya terkait pemimpin pasarnya.
"Siapa yang isi market Indonesia menjadi pertanyaannya kalau industri di Indonesia tidak kuat? Kita dari market CBU (completely built-up) impor sudah 0%," ujar Warih dalam ajang Indonesia Leaders Forum 2019 di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Menurut Warih, kalau Indonesia tidak punya industri kuat maka pengembangan lapangan kerja juga tidak bagus. Sehingga peningkatan kualitas SDM jadi kunci pengembangan industri. "Sekarang semua negara pengin jadi negara industri. Presiden Trump minta Apple dibuat di Amerika Serikat," katanya.
Kemudian, lanjut dia, industri memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi Indonesia. Saat ini, pihaknya memiliki 9.500 orang karyawan dengan ekspatriat tidak lebih dari 5%. "Salah satu 10 prioritas nasional kami yakni tingkatkan human resource sebagai poin penting," pungkasnya.
(akr)