Harga Rumah Sudah Kemahalan
Harga Rumah Sudah Kemahalan
A
A
A
JAKARTA - Harga rumah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah dinilai kemahalan. Dan dua lokasi yang terpantau mengalami kenaikan signifikan yakni Jakarta Barat dan Cibubur.
Country GM Rumah123.com, Ignatius Untung, mengatakan permasalahan industri properti masih lesu akibat sudah kemahalan harganya. Sehingga calon konsumen tidak tertarik. "Over price daerah Jakarta Barat sama Cibubur. Harga ketinggian, lokasi dibawah," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Untung menjelaskan, untuk Bekasi sempat tidak dilirik karena alasan semrawut. Akses transportasi dinilai parah tapi sekarang pembangunan infrastruktur lebih baik.
"Double decker, tol, LRT, hal itu buat orang oke juga. Developer tertarik di daerah timur Jakarta, mulai investasi bikin orang tertarik, sehingga penasaran juga," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida, menambahkan industri properti mengalami sedikit perbaikan dipengaruhi rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kedepannya, REI akan melakukan komunikasi dengan Bank Indonesia (BI) terkait DP 0% dan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Bahkan Presiden sudah bilang slowing down di properti. Kita kolaborasi dengan BI dengan adanya pelonggaran LTV untuk rumah menengah atas adalah 0%, tapi bergantung ke masing-masing bank," pungkasnya.
Country GM Rumah123.com, Ignatius Untung, mengatakan permasalahan industri properti masih lesu akibat sudah kemahalan harganya. Sehingga calon konsumen tidak tertarik. "Over price daerah Jakarta Barat sama Cibubur. Harga ketinggian, lokasi dibawah," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Untung menjelaskan, untuk Bekasi sempat tidak dilirik karena alasan semrawut. Akses transportasi dinilai parah tapi sekarang pembangunan infrastruktur lebih baik.
"Double decker, tol, LRT, hal itu buat orang oke juga. Developer tertarik di daerah timur Jakarta, mulai investasi bikin orang tertarik, sehingga penasaran juga," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida, menambahkan industri properti mengalami sedikit perbaikan dipengaruhi rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kedepannya, REI akan melakukan komunikasi dengan Bank Indonesia (BI) terkait DP 0% dan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Bahkan Presiden sudah bilang slowing down di properti. Kita kolaborasi dengan BI dengan adanya pelonggaran LTV untuk rumah menengah atas adalah 0%, tapi bergantung ke masing-masing bank," pungkasnya.
(ven)
Explore More