Dolar AS Mengering Menjelang Pertemuan Kebijakan The Fed
A
A
A
SINGAPURA - Dolar Amerika Serikat (USD) melemah terhadap enam mata uang utama, pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat. Karena para investor memilih berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve yang berlangsung pada pekan ini.
Selain itu, melemahnya USD seiring dengan terusnya pembicaraan perdagangan China dengan AS. Sehingga membuat permintaan terhadap USD sebagai safe haven mengering di kalangan investor.
Melansir dari Reuters, Selasa (29/1/2019), indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,04% menjadi 95,75. Ini merupakan level terendah hampir dua minggu.
Para investor sedang menanti pertemuan kebijakan The Fed, yang akan memulai pertemuan selama dua hari, mulai Selasa waktu AS. Investor berharap The Fed memberi sinyal jeda dalam pengetatan moneter dan mengumumkan soal meningkatnya risiko ekonomi global yang terjadi.
"The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, mengingat keadaan pertumbuhan ekonomi global," ujar Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore.
Konflik dagang AS dengan China sejak tahun lalu telah mengganggu pertumbuhan ekonomi global. Dan diharapkan pembicaraan AS-China dapat dilanjutkan pada pekan ini, dengan harapan kedua negara ekonomi besar dunia ini dapat mengakhiri sengketa perdagangan.
Dua kondisi di atas, kebijakan The Fed yang akan mempertahankan suku bunga dan pembicaraan AS-China, membuat euro naik 0,11% menjadi USD1,1425. Sementara, poundsterling Inggris turun ke level terendah dalam 15 bulan, dengan melemah 0,33% ke level USD1,3158.
Mata uang Inggris jatuh setelah anggota parlemen tetap pada pendiriannya, memilih meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret mendatang, tanpa persyaratan untuk Brexit.
Selain itu, melemahnya USD seiring dengan terusnya pembicaraan perdagangan China dengan AS. Sehingga membuat permintaan terhadap USD sebagai safe haven mengering di kalangan investor.
Melansir dari Reuters, Selasa (29/1/2019), indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,04% menjadi 95,75. Ini merupakan level terendah hampir dua minggu.
Para investor sedang menanti pertemuan kebijakan The Fed, yang akan memulai pertemuan selama dua hari, mulai Selasa waktu AS. Investor berharap The Fed memberi sinyal jeda dalam pengetatan moneter dan mengumumkan soal meningkatnya risiko ekonomi global yang terjadi.
"The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, mengingat keadaan pertumbuhan ekonomi global," ujar Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore.
Konflik dagang AS dengan China sejak tahun lalu telah mengganggu pertumbuhan ekonomi global. Dan diharapkan pembicaraan AS-China dapat dilanjutkan pada pekan ini, dengan harapan kedua negara ekonomi besar dunia ini dapat mengakhiri sengketa perdagangan.
Dua kondisi di atas, kebijakan The Fed yang akan mempertahankan suku bunga dan pembicaraan AS-China, membuat euro naik 0,11% menjadi USD1,1425. Sementara, poundsterling Inggris turun ke level terendah dalam 15 bulan, dengan melemah 0,33% ke level USD1,3158.
Mata uang Inggris jatuh setelah anggota parlemen tetap pada pendiriannya, memilih meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret mendatang, tanpa persyaratan untuk Brexit.
(ven)