Kenapa Dolar AS Tak Goyang di Tengah Isu Mata Uang Baru BRICS

Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:43 WIB
loading...
Kenapa Dolar AS Tak...
Dedolarisasi yang digaungkan BRICS dan juga sejumlah negara, hingga kini belum mampu menggoyahkan posisi dolar AS. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dedolarisasi yang digaungkan BRICS dan juga sejumlah negara, hingga kini belum mampu menggoyahkan posisi dolar AS . Mata uang Amerika Serikat (USD) tetap menjadi mata uang cadangan utama dunia, ketika negara-negara BRICS yang digadang-dagang jadi pesaing kuat, belum mampu mengurangi ketergantungan global pada dolar.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Atlantic Council's GeoEconomics Center mengatakan, dolar terus mendominasi kepemilikan cadangan devisa, faktur perdagangan, dan transaksi mata uang secara global. Lalu peran Dolar AS sebagai mata uang cadangan global utama diproyeksi tetap aman dalam jangka pendek dan menengah.



Dominasi dolar belakangan ini semakin kuat seiring kokohnya ekonomi AS, saat kebijakan moneter yang lebih ketat dan risiko geopolitik terus meningkat. Bahkan dolar AS masih mendominasi saat fragmentasi ekonomi memperkuat dorongan dedolarisasi oleh negara-negara BRICS untuk beralih ke mata uang internasional dan cadangan lainnya.

Laporan Atlantic Council mengatakan, sanksi Barat terhadap Rusia yang diberlakukan oleh kelompok negara maju atau G7 setelah invasi Moskow ke Ukraina telah mempercepat upaya negara-negara BRICS untuk mengembangkan mata uang baru. Namun BRICS dinilai belum membuat kemajuan berarti dalam upaya membuat mata uang pesaing dolar AS.



BRICS yang awalnya hanya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, kini semakin meluas dengan masuknya Afrika Selatan, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab sebagai member baru sejak awal tahun 2024.

Atlantic Council mengatakan Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas (CIPS) China menambahkan 62 peserta langsung dalam 12 bulan hingga Mei 2024, atau meningkat 78%. Sehingga totalnya menjadi 142 peserta langsung dan 1.394 peserta tidak langsung.

Negosiasi seputar sistem pembayaran intra-BRICS masih dalam tahap awal, tetapi perjanjian bilateral dan multilateral dalam kelompok dapat membentuk dasar untuk platform pertukaran mata uang. "Namun, perjanjian ini tidak mudah diskalakan, karena dinegosiasikan secara individual," kata laporan tersebut.

Sementara itu China tercatat sangat aktif mendukung likuiditas renminbi melalui jalur swap dengan mitra dagangnya, tetapi pangsa renminbi sebagai cadangan mata uang asing global disebut mengalami penurunan menjadi 2,3% dari posisi puncak di tahun 2022 yakni 2,8%.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Indonesia Gabung New...
Indonesia Gabung New Development Bank BRICS, Prabowo Diskusi dengan Dilma Rousseff
Rupiah Hari Ini Ditutup...
Rupiah Hari Ini Ditutup Makin Parah Jadi Rp16.611/USD
Rupiah Jatuh ke Titik...
Rupiah Jatuh ke Titik Terlemah, Tersandera Sentimen Global dan Domestik
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Rupiah Sepekan Melemah...
Rupiah Sepekan Melemah Hampir 1 Persen, Berikut Penyebabnya
Rupiah Keok Lawan Dolar...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Rp16.501/USD
OECD Pangkas Proyeksi...
OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Rupiah Melemah di Atas Rp16.500
Rekomendasi
Peran Penting Tuban...
Peran Penting Tuban Sebagai Pelabuhan Utama Kerajaan Majapahit Pengatur Ekspor Impor Perdagangan
Antrean Kendaraan Pemudik...
Antrean Kendaraan Pemudik Kembali Terjadi di Gerbang Tol Pejagan Brebes, Gara-gara Saldo E-toll Habis
2 Kali Debut, 2 Kali...
2 Kali Debut, 2 Kali Cetak Gol: Apa Rahasia Kehebatan Ole Romeny?
Berita Terkini
Harga Emas Antam Terus...
Harga Emas Antam Terus Menjulang, Hari Ini Naik Rp10.000 per Gram
23 menit yang lalu
DJP Hapus Sanksi Terlambat...
DJP Hapus Sanksi Terlambat Bayar Pajak dan Lapor SPT Tahunan
1 jam yang lalu
Warga Kanada Boikot...
Warga Kanada Boikot Liburan ke AS, Ekonomi Amerika Bisa Tekor Rp33 Triliun
2 jam yang lalu
Pertamina Patra Niaga...
Pertamina Patra Niaga Gelar Santunan untuk Anak-anak Yatim
10 jam yang lalu
Park Hyatt Jakarta dan...
Park Hyatt Jakarta dan MNC Peduli Berbagi Kebahagiaan Ramadan Bersama Anak Yatim
10 jam yang lalu
Dua Direksi Digeser...
Dua Direksi Digeser ke BRI, BSI Optimistis Lanjutkan Pondasi yang Dibangun Hery Gunardi
10 jam yang lalu
Infografis
5 Mata Uang Calon Pengganti...
5 Mata Uang Calon Pengganti Dolar AS Jika USD Runtuh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved