Indo Tambangraya Megah Percepat Kemandirian Program ComDev
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mewujudkan kemandirian unit-unit usaha perusahaan melalui program CSR di sekitar lokasi operasional perusahaan, PT Indo Tambangraya Megah Tbk kembali mengadakan pertemuan tahunan dengan para ComDev officers 6 anak perusahannya. Kegiatan hasil kerjasama dengan CFCD pada tahun ini berlangsung di Kota Banjarmasin, Balangan, dan Tabalong, Kalimantan Selatan.
Kegiatan dengan tema "Leading to Sustainability Through Strengthening Community Enterprise" kali ini, diselenggarakan selama 4 hari, mulai 29 Januari-1 Febuari 2019 yang dimulai dengan pemberian materi hingga kunjungan ke perusahaan tambang, seperti PT Adaro Indonesia di Balangan dan Tabalong Kalimantan Selatan beserta beberapa unit usahanya.
HSEC Head PT ITM, Puji Rahadin, mengatakan pertemuan tahunan yang lebih menitikberatkan pada pembahasan penguatan stakeholder, khususnya community enterprise atau usaha komunitas seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dan diharapkan kedepannya, evaluasi kinerja pengelolaan program dan budget Community Development dari PT ITM dapat lebih terarah dan dilaksanakan secara lebih baik lagi.
Pertemuan ini dihadiri 32 Community Development Officer yang merupakan perwakilan dari 6 unit anak perusahaan dibawah PT ITM, seperti PT Indominco Mandiri (IMM), PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining (TCM), PT Bharinto Ekatama (BEK), PT Jorong Barutama Greston (JBG) serta PT Trust. Puji Rahadin menjelaskan dengan pertemuan ini, kedepannya dapat merencanakan program kerja yang lebih strategis di tahun 2019. Perusahaan juga dapat lebih mengembangkan kapasitas sumber daya manusianya.
ComDev Head PT ITM, Giwa Giwangkara, menuturkan dengan digelarnya agenda tahunan CDO forum di Kota Banjarmasin, diharapkan dapat lebih mempercepat proses kemandirian dalam pelaksanaan program ComDev, terutama berupa penyaluran dan pengembangan dana CSR melalui kemitraan dengan para pemangku kebijakan dibidang pertambangan.
Hasil tambang sebagai sumber daya alam yang tidak terbaharukan di kemudian hari, kedepannya harus memiliki paradigma baru, dengan mempercepat kemandirian ComDev dan memperbesar porsi anggaran untuk empowerment dan kemitraan antar stakeholder. Sehingga pasca hasil tambang itu sendiri habis, masyarakat masih dapat menikmati dari unit-unit usaha lain yang diciptakan dan dikembangkan oleh perusahaan tambang itu sendiri.
Kegiatan dengan tema "Leading to Sustainability Through Strengthening Community Enterprise" kali ini, diselenggarakan selama 4 hari, mulai 29 Januari-1 Febuari 2019 yang dimulai dengan pemberian materi hingga kunjungan ke perusahaan tambang, seperti PT Adaro Indonesia di Balangan dan Tabalong Kalimantan Selatan beserta beberapa unit usahanya.
HSEC Head PT ITM, Puji Rahadin, mengatakan pertemuan tahunan yang lebih menitikberatkan pada pembahasan penguatan stakeholder, khususnya community enterprise atau usaha komunitas seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dan diharapkan kedepannya, evaluasi kinerja pengelolaan program dan budget Community Development dari PT ITM dapat lebih terarah dan dilaksanakan secara lebih baik lagi.
Pertemuan ini dihadiri 32 Community Development Officer yang merupakan perwakilan dari 6 unit anak perusahaan dibawah PT ITM, seperti PT Indominco Mandiri (IMM), PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining (TCM), PT Bharinto Ekatama (BEK), PT Jorong Barutama Greston (JBG) serta PT Trust. Puji Rahadin menjelaskan dengan pertemuan ini, kedepannya dapat merencanakan program kerja yang lebih strategis di tahun 2019. Perusahaan juga dapat lebih mengembangkan kapasitas sumber daya manusianya.
ComDev Head PT ITM, Giwa Giwangkara, menuturkan dengan digelarnya agenda tahunan CDO forum di Kota Banjarmasin, diharapkan dapat lebih mempercepat proses kemandirian dalam pelaksanaan program ComDev, terutama berupa penyaluran dan pengembangan dana CSR melalui kemitraan dengan para pemangku kebijakan dibidang pertambangan.
Hasil tambang sebagai sumber daya alam yang tidak terbaharukan di kemudian hari, kedepannya harus memiliki paradigma baru, dengan mempercepat kemandirian ComDev dan memperbesar porsi anggaran untuk empowerment dan kemitraan antar stakeholder. Sehingga pasca hasil tambang itu sendiri habis, masyarakat masih dapat menikmati dari unit-unit usaha lain yang diciptakan dan dikembangkan oleh perusahaan tambang itu sendiri.
(ven)