Festival Terampil: Sinergi Menciptakan Generasi Muda Terampil
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka menciptakan generasi muda yang terampil, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Spirit of Millennials BUMN berkolaborasi dengan Inisiator Indonesia menghadirkan Festival Terampil di The Kasablanka Hall, Tebet, Jakarta, pada Sabtu (9/2/2019).
Festival Terampil merupakan wadah yang sehat bagi anak-anak muda Indonesia untuk memulai impian mereka melalui pembelajaran, pelatihan, dan perluasan jaringan pertemanan maupun rekanan kerja dan usaha. Format kegiatan ini terbagi menjadi lima kelas praktik yang diajarkan langsung oleh ahlinya dengan pembahasan dan pembekalan keterampilan populer masa kini seperti kelas fashion, fotografi, bisnis digital, make up, serta membuat kopi.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi kegiatan positif ini. Menurutnya, kolaborasi antara Inisiator Indonesia dengan Spirit of Millennials BUMN sangat baik dalam rangka meningkatkan keterampilan kewirausahaan generasi milenial di era industri yang semakin modern atau biasa dikenal dengan industri 4.0.
"Dengan adanya festival keterampilan yang menghadirkan mentor-mentor ternama ini, diharapkan wawasan-wawasan generasi muda dapat semakin luas. Ditambah lagi didorong dengan perluasan jaringan pertemanan. Dengan begitu, ke depan mereka bisa membawa Indonesia semakin lebih baik lagi dan berkontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa," kata Rini dalam keterangan resmi.
Pemateri dalam kelas-kelas terampil adalah Achmad Zaky beserta Tim Bukalapak untuk kelas bisnis digital, Rendha Rais dan Ayudia & Dittopercussion untuk kelas fotografi, Ryan Ogilvy dan Dennish Tjandra dari Hello Beauty untuk kelas make-up, Alva Susilo dan Khairiyyah Sari untuk kelas fashion, serta Evani Jesslyn untuk kelas kopi.
Spirit of Millennials BUMN merupakan gerakan yang diinisiasi Rini Soemarno sejak Hari Sumpah Pemuda 2018 di Bontang, Kalimantan Timur. Spirit of Millennials BUMN adalah sebuah sinergi BUMN dalam memberikan wadah bagi para millennial BUMN dengan tujuan untuk mendorong semangat kreativitas, kebersamaan, kerja keras, sportivitas hingga aktivitas sosial. Sehingga generasi Milenial BUMN dapat terdorong menjadi aktor utama perubahan positif bagi negeri melalui karya dan gerakan positif untuk masyarakat.
Sementara, Inisiator Indonesia adalah sebuah inisiatif dalam rangka ikut melakukan percepatan menuju Indonesia yang maju melalui perubahan perilaku, sikap, pola pikir, budaya, dan keterampilan generasi muda. Sebagaimana namanya, organisasi ini hendak memicu anak-anak muda dari seluruh pelosok Indonesia untuk menjadi inisiator-inisiator perubahan.
Berdasarkan data terkait proyeksi penduduk oleh Bappenas, BPS, dan UNFPA, penduduk usia muda dengan rentang usia 18-35 tahun di Indonesia diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 66% dari total jumlah penduduk negara Indonesia di tahun 2045.
Sementara itu, dari hasil penghitungan proyeksi penduduk untuk rasio ketergantungan, yaitu ukuran yang digunakan untuk membandingkan ukuran penduduk usia kerja dengan penduduk usia tidak bekerja, rentang usia 18-35 tahun, data menunjukkan rasio ketergantungan menurun pada tahun 2020 yaitu menjadi 45,46 dari yang sebelumnya 46,33.
Tahun 2025 hingga tahun 2045, rasio ketergantungan meningkat kembali. Pada 2045 rasio ketergantungan sebesar 53,35. Artinya terdapat 53 penduduk dalam kelompok usia yang tidak bekerja untuk setiap 100 penduduk yang bekerja.
Di sisi lain, dari perspektif demografis, besarnya penduduk usia muda Indonesia dapat berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian. Usia muda, khususnya pada usia produktif, dianggap secara fisik dan mental seharusnya mampu melakukan kegiatan ekonomi yang menggerakkan perekonomian bangsa. Persebaran penduduk usia muda seperti lokasi tempat tinggal juga menjadi perhatian dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi.
Menurut proyeksi PBB, tahun 2050, dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sebelumnya, persentase penduduk yang tinggal di kota pada tahun 1995 sebesar 36%, kemudian dalam 15 tahun terakhir naik menjadi 54%, dan diprediksikan pada tahun 2050 penduduk di perkotaan Indonesia akan menjadi 67%.
Penduduk usia muda tersebut memiliki peran besar dalam perubahan struktur, selain karena adanya pergeseran daerah perdesaan menjadi perkotaan, berbagai temuan empiris juga mengemukakan bahwa tingkat migrasi dari desa ke kota mencapai titik tertingginya di usia muda. Alasan mendasar urbanisasi tersebut adalah untuk mencari ilmu (sekolah) atau pun mencari pekerjaan.
Data Bank Dunia menyatakan negara sebaiknya segera menempatkan investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di sektor pendidikan. Penempatan ini demi menyikapi perkembangan teknologi digital yang kian pesat dan mempengaruhi pasar tenaga kerja. Teknologi digital memunculkan media sosial yang menawarkan lapangan kerja baru, menyambut gaya hidup baru, dan menjadikan peluang promosi maupun pemasaran keterampilan diri lebih beragam serta kreatif.
Festival Terampil merupakan wadah yang sehat bagi anak-anak muda Indonesia untuk memulai impian mereka melalui pembelajaran, pelatihan, dan perluasan jaringan pertemanan maupun rekanan kerja dan usaha. Format kegiatan ini terbagi menjadi lima kelas praktik yang diajarkan langsung oleh ahlinya dengan pembahasan dan pembekalan keterampilan populer masa kini seperti kelas fashion, fotografi, bisnis digital, make up, serta membuat kopi.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi kegiatan positif ini. Menurutnya, kolaborasi antara Inisiator Indonesia dengan Spirit of Millennials BUMN sangat baik dalam rangka meningkatkan keterampilan kewirausahaan generasi milenial di era industri yang semakin modern atau biasa dikenal dengan industri 4.0.
"Dengan adanya festival keterampilan yang menghadirkan mentor-mentor ternama ini, diharapkan wawasan-wawasan generasi muda dapat semakin luas. Ditambah lagi didorong dengan perluasan jaringan pertemanan. Dengan begitu, ke depan mereka bisa membawa Indonesia semakin lebih baik lagi dan berkontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa," kata Rini dalam keterangan resmi.
Pemateri dalam kelas-kelas terampil adalah Achmad Zaky beserta Tim Bukalapak untuk kelas bisnis digital, Rendha Rais dan Ayudia & Dittopercussion untuk kelas fotografi, Ryan Ogilvy dan Dennish Tjandra dari Hello Beauty untuk kelas make-up, Alva Susilo dan Khairiyyah Sari untuk kelas fashion, serta Evani Jesslyn untuk kelas kopi.
Spirit of Millennials BUMN merupakan gerakan yang diinisiasi Rini Soemarno sejak Hari Sumpah Pemuda 2018 di Bontang, Kalimantan Timur. Spirit of Millennials BUMN adalah sebuah sinergi BUMN dalam memberikan wadah bagi para millennial BUMN dengan tujuan untuk mendorong semangat kreativitas, kebersamaan, kerja keras, sportivitas hingga aktivitas sosial. Sehingga generasi Milenial BUMN dapat terdorong menjadi aktor utama perubahan positif bagi negeri melalui karya dan gerakan positif untuk masyarakat.
Sementara, Inisiator Indonesia adalah sebuah inisiatif dalam rangka ikut melakukan percepatan menuju Indonesia yang maju melalui perubahan perilaku, sikap, pola pikir, budaya, dan keterampilan generasi muda. Sebagaimana namanya, organisasi ini hendak memicu anak-anak muda dari seluruh pelosok Indonesia untuk menjadi inisiator-inisiator perubahan.
Berdasarkan data terkait proyeksi penduduk oleh Bappenas, BPS, dan UNFPA, penduduk usia muda dengan rentang usia 18-35 tahun di Indonesia diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 66% dari total jumlah penduduk negara Indonesia di tahun 2045.
Sementara itu, dari hasil penghitungan proyeksi penduduk untuk rasio ketergantungan, yaitu ukuran yang digunakan untuk membandingkan ukuran penduduk usia kerja dengan penduduk usia tidak bekerja, rentang usia 18-35 tahun, data menunjukkan rasio ketergantungan menurun pada tahun 2020 yaitu menjadi 45,46 dari yang sebelumnya 46,33.
Tahun 2025 hingga tahun 2045, rasio ketergantungan meningkat kembali. Pada 2045 rasio ketergantungan sebesar 53,35. Artinya terdapat 53 penduduk dalam kelompok usia yang tidak bekerja untuk setiap 100 penduduk yang bekerja.
Di sisi lain, dari perspektif demografis, besarnya penduduk usia muda Indonesia dapat berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian. Usia muda, khususnya pada usia produktif, dianggap secara fisik dan mental seharusnya mampu melakukan kegiatan ekonomi yang menggerakkan perekonomian bangsa. Persebaran penduduk usia muda seperti lokasi tempat tinggal juga menjadi perhatian dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi.
Menurut proyeksi PBB, tahun 2050, dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sebelumnya, persentase penduduk yang tinggal di kota pada tahun 1995 sebesar 36%, kemudian dalam 15 tahun terakhir naik menjadi 54%, dan diprediksikan pada tahun 2050 penduduk di perkotaan Indonesia akan menjadi 67%.
Penduduk usia muda tersebut memiliki peran besar dalam perubahan struktur, selain karena adanya pergeseran daerah perdesaan menjadi perkotaan, berbagai temuan empiris juga mengemukakan bahwa tingkat migrasi dari desa ke kota mencapai titik tertingginya di usia muda. Alasan mendasar urbanisasi tersebut adalah untuk mencari ilmu (sekolah) atau pun mencari pekerjaan.
Data Bank Dunia menyatakan negara sebaiknya segera menempatkan investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di sektor pendidikan. Penempatan ini demi menyikapi perkembangan teknologi digital yang kian pesat dan mempengaruhi pasar tenaga kerja. Teknologi digital memunculkan media sosial yang menawarkan lapangan kerja baru, menyambut gaya hidup baru, dan menjadikan peluang promosi maupun pemasaran keterampilan diri lebih beragam serta kreatif.
(ven)