Enggar Prediksi Neraca Perdagangan Awal Tahun Masih Defisit
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2019 pada Jumat (15/2/2019). Terkait ini, Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengatakan neraca perdagangan masih akan mengalami defisit.
Kendati demikian, kata Enggar, defisit neraca perdagangan ini tidak akan terlalu besar. Pasalnya, pihaknya telah menggenjot ekspor untuk memperkecil defisit neraca perdagangan.
"Tunggu saja rilis BPS. Tapi (defisit neraca perdagangan) enggak terlu banyak karena kita terus menggenjot ekspor. Jadi pokoknya tunggu saja data BPS, jangan melangkahi," terang Enggar di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Pada Desember 2018 lalu, BPS merilis neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD1,1 miliar. Defisit ini disebabkan oleh defisit migas sebesar USD218,8 juta, dan defisit nonmigas sebesar USD883,2 juta.
Untuk kinerja ekspor, pada periode Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 4,89% atau sekitar USD14,18 miliar. Disebabkan ekspor non mingas yang menurun 8,15%, meski ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 27,43%.
Angka impor juga mengalami penurunan 9,6% atau USD15,28 miliar. Angka impor migas turun tajam sebesar 31,45%, dan nonmigas turun 5,14%.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mengalami defisit USD8,57 miliar. Disebabkan oleh defisit perdagangan migas sebesar USD12,4 miliar. Sementara, neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar USD3,8 miliar.
Kendati demikian, kata Enggar, defisit neraca perdagangan ini tidak akan terlalu besar. Pasalnya, pihaknya telah menggenjot ekspor untuk memperkecil defisit neraca perdagangan.
"Tunggu saja rilis BPS. Tapi (defisit neraca perdagangan) enggak terlu banyak karena kita terus menggenjot ekspor. Jadi pokoknya tunggu saja data BPS, jangan melangkahi," terang Enggar di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Pada Desember 2018 lalu, BPS merilis neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD1,1 miliar. Defisit ini disebabkan oleh defisit migas sebesar USD218,8 juta, dan defisit nonmigas sebesar USD883,2 juta.
Untuk kinerja ekspor, pada periode Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 4,89% atau sekitar USD14,18 miliar. Disebabkan ekspor non mingas yang menurun 8,15%, meski ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 27,43%.
Angka impor juga mengalami penurunan 9,6% atau USD15,28 miliar. Angka impor migas turun tajam sebesar 31,45%, dan nonmigas turun 5,14%.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mengalami defisit USD8,57 miliar. Disebabkan oleh defisit perdagangan migas sebesar USD12,4 miliar. Sementara, neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar USD3,8 miliar.
(ven)