GO-JEK Terus Dorong Pengembangan UMKM Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan rintisan penyedia layanan transportasi dan gaya hidup berbasis aplikasi GO-JEK menegaskan komitmennya menghadirkan beragam program inovasi dalam rangka mendorong sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia. Satu di antaranya adalah dengan menghadirkan program GO-JEK Wirausaha agar pelaku UMKM lebih siap menghadapi tantangan bisnis, terutama di era digital.
"Dengan pendanaan seri F kemarin, GO-JEK berada di posisi yang semakin kuat untuk menghadirkan beragam inovasi produk dan pengalaman kepada jutaan masyarakat Indonesia," ujar Chief Corporate Affairs GO-JEK Nila Marita di Jakarta, Senin (25/2/2019).
GO-JEK Wirausaha adalah program pelatihan berbisnis yang diberikan GO-JEK kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Program yang diluncurkan pada Rabu (20/2) lalu itu, sejatinya akan memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia sehingga bisa naik kelas dengan masuk ke dunia digital.
Nila menerangkan GO-JEK Wirausaha sejalan dengan program pemerintah yang tengah mendorong kemajuan sektor UMKM, termasuk di dalamnya subsektor pasar tradisional dalam rangka memasuki era digital.
Berangkat dari hal tersebut, dia optimistis beragam inovasi yang dilakukan GO-JEK Wirausaha dapat membantu jutaan UMKM yang ada di Indonesia.
"Sebagai sektor yang paling tahan banting di Indonesia, UMKM masih memiliki banyak tantangan terkait pengembangan bisnis mereka. Dan sebesar 80% di antaranya merupakan UMKM kuliner yang telah merasakan manfaat perluasan pasar secara langsung," tambah Nila.
Chief Commercial Expansion GO-JEK Catherine Hindra Sutjahyo menilai keberadaan GO-JEK Wirausaha akan menjadi stimulus bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan usaha. Catherine pun meyakini program GO-JEK Wirausaha juga bisa menjadi katalis positif terhadap perekonomian Indonesia.
"Kami di GO-JEK percaya basis UMKM yang besar di Tanah Air berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi oleh UMKM mulai dari keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, akses ke teknologi, serta akses pada peningkatan skill," tutur Catherine.
Saat ini, pelaku UMKM yang sudah bergabung dengan paltform GO-JEK sudah mencapai 400.000 merchant. Di mana 300.000 merchant di antaranya merupakan pelaku UMKM di sektor makanan dan tergabung di platform GO-FOOD. Manajemen GO-JEK menargetkan program pelatihan GO-JEK Wirausaha ini akan diikuti 35.000 peserta di 25 kota di Indonesia.
"Dengan pendanaan seri F kemarin, GO-JEK berada di posisi yang semakin kuat untuk menghadirkan beragam inovasi produk dan pengalaman kepada jutaan masyarakat Indonesia," ujar Chief Corporate Affairs GO-JEK Nila Marita di Jakarta, Senin (25/2/2019).
GO-JEK Wirausaha adalah program pelatihan berbisnis yang diberikan GO-JEK kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Program yang diluncurkan pada Rabu (20/2) lalu itu, sejatinya akan memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia sehingga bisa naik kelas dengan masuk ke dunia digital.
Nila menerangkan GO-JEK Wirausaha sejalan dengan program pemerintah yang tengah mendorong kemajuan sektor UMKM, termasuk di dalamnya subsektor pasar tradisional dalam rangka memasuki era digital.
Berangkat dari hal tersebut, dia optimistis beragam inovasi yang dilakukan GO-JEK Wirausaha dapat membantu jutaan UMKM yang ada di Indonesia.
"Sebagai sektor yang paling tahan banting di Indonesia, UMKM masih memiliki banyak tantangan terkait pengembangan bisnis mereka. Dan sebesar 80% di antaranya merupakan UMKM kuliner yang telah merasakan manfaat perluasan pasar secara langsung," tambah Nila.
Chief Commercial Expansion GO-JEK Catherine Hindra Sutjahyo menilai keberadaan GO-JEK Wirausaha akan menjadi stimulus bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan usaha. Catherine pun meyakini program GO-JEK Wirausaha juga bisa menjadi katalis positif terhadap perekonomian Indonesia.
"Kami di GO-JEK percaya basis UMKM yang besar di Tanah Air berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi oleh UMKM mulai dari keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, akses ke teknologi, serta akses pada peningkatan skill," tutur Catherine.
Saat ini, pelaku UMKM yang sudah bergabung dengan paltform GO-JEK sudah mencapai 400.000 merchant. Di mana 300.000 merchant di antaranya merupakan pelaku UMKM di sektor makanan dan tergabung di platform GO-FOOD. Manajemen GO-JEK menargetkan program pelatihan GO-JEK Wirausaha ini akan diikuti 35.000 peserta di 25 kota di Indonesia.
(fjo)