Sri Mulyani Minta Lulusan Beasiswa LPDP Jangan Khianati Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta kepada para penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), agar jangan mengkhianati negara Indonesia. Pasalnya banyak lulusan beasiswa LPDP memilih untuk bekerja di luar negeri.
"Anda adalah mata rantai yang tidak terputus menjaga kesatuan republik Indonesia, jadi jangan khianati Republik Indonesia. Tidak hanya cukup kerja keras, harus memberikan hati Anda untuk masyarakat dan Indonesia," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta para awardee untuk memantik kembali semangat mereka dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada negeri. "Saya menyampikan bahwa terdapat kesamaan ciri dari negara maju yaitu negara-negara tersebut memiliki masyarakat yang bersemangat dan mengelola ilmu pengetahuan dengan baik," jelasnya.
Sebagai informasi, Sarasehan LPDP 2019 merupakan kegiatan tahunan penerima beasiswa LPDP yang diselenggarakan sebagai sarana apresiasi, membangun jejaring dan mengembangkan kapasitas. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini dikenal sebagai Welcoming Alumni dan hanya ditujukan untuk alumni. Mulai 2019, Sarasehan LPDP diselenggarakan bagi seluruh awardee, baik alumni maupun penerima aktif.
Sarasehan LPDP dirancang sebagai sarana pengembangan potensi dan sinergi membangun Indonesia. Diawali dengan Massive Action 2.0, kegiatan ini melibatkan tidak kurang dari 1.000 awardee yang memberikan inspirasi kepada lebih dari 27.000 siswa-siswi yang berada di 27 provinsi. Menkeu yakin kegiatan ini mampu menularkan optimisme dan confidence untuk anak-anak di Indonesia.
Tak hanya itu, Sarasehan LPDP juga akan memfasilitasi potensi awardee untuk mengembangkan karir dan berjejaring di bidang akademisi, wirausaha dan profesional dalam acara bertajuk Pojok LPDP yang diselenggarakan pada 16 Maret 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta. Talenta terbaik LPDP pada masing-masing bidang akan dihadirkan untuk saling bertukar gagasan.
Di Pojok Akademisi, misalnya, awardee yang berprofesi sebagai akademisi dan peneliti dapat menunjukkan hasil risetnya kepada publik. Sementara, Pojok Wirausaha akan menampilkan 25 start-up yang dilahirkan oleh awardee. Berbagai perusahaan, institusi pendidikan, non-governmental organization juga turut hadir untuk berinteraksi langsung dengan para awardee pada Pojok Profesional.
LPDP terus melakukan perluasan akses dan pemerataan penerima beasiswa ke seluruh daerah untuk mempersiapkan pemuda Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0. Delapan puluh persen beasiswa akan dialokasikan untuk program afirmasi bagi masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), ASN/TNI/Polri, Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia, dan Beasiswa Santri.
Menkeu mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan arahan Presiden dan Wapres agar beasiswa afirmasi terus ditingkatkan. Dengan skema tersebut, awardee LPDP diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi negara serta mendukung pemerataan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di seluruh Indonesia.
Sejak awal diluncurkan pada 2013, tercatat telah ada 20.255 orang awardee beasiswa LPDP pada skema program magister, doktoral, dokter spesialis, dan disertasi yang menempuh pendidikan baik di dalam maupun luar negeri. LPDP terus mengarahkan para awardee untuk menjadi pemimpin masa depan yang tersebar di berbagai bidang, antara lain teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosial budaya.
"Anda adalah mata rantai yang tidak terputus menjaga kesatuan republik Indonesia, jadi jangan khianati Republik Indonesia. Tidak hanya cukup kerja keras, harus memberikan hati Anda untuk masyarakat dan Indonesia," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta para awardee untuk memantik kembali semangat mereka dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada negeri. "Saya menyampikan bahwa terdapat kesamaan ciri dari negara maju yaitu negara-negara tersebut memiliki masyarakat yang bersemangat dan mengelola ilmu pengetahuan dengan baik," jelasnya.
Sebagai informasi, Sarasehan LPDP 2019 merupakan kegiatan tahunan penerima beasiswa LPDP yang diselenggarakan sebagai sarana apresiasi, membangun jejaring dan mengembangkan kapasitas. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini dikenal sebagai Welcoming Alumni dan hanya ditujukan untuk alumni. Mulai 2019, Sarasehan LPDP diselenggarakan bagi seluruh awardee, baik alumni maupun penerima aktif.
Sarasehan LPDP dirancang sebagai sarana pengembangan potensi dan sinergi membangun Indonesia. Diawali dengan Massive Action 2.0, kegiatan ini melibatkan tidak kurang dari 1.000 awardee yang memberikan inspirasi kepada lebih dari 27.000 siswa-siswi yang berada di 27 provinsi. Menkeu yakin kegiatan ini mampu menularkan optimisme dan confidence untuk anak-anak di Indonesia.
Tak hanya itu, Sarasehan LPDP juga akan memfasilitasi potensi awardee untuk mengembangkan karir dan berjejaring di bidang akademisi, wirausaha dan profesional dalam acara bertajuk Pojok LPDP yang diselenggarakan pada 16 Maret 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta. Talenta terbaik LPDP pada masing-masing bidang akan dihadirkan untuk saling bertukar gagasan.
Di Pojok Akademisi, misalnya, awardee yang berprofesi sebagai akademisi dan peneliti dapat menunjukkan hasil risetnya kepada publik. Sementara, Pojok Wirausaha akan menampilkan 25 start-up yang dilahirkan oleh awardee. Berbagai perusahaan, institusi pendidikan, non-governmental organization juga turut hadir untuk berinteraksi langsung dengan para awardee pada Pojok Profesional.
LPDP terus melakukan perluasan akses dan pemerataan penerima beasiswa ke seluruh daerah untuk mempersiapkan pemuda Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0. Delapan puluh persen beasiswa akan dialokasikan untuk program afirmasi bagi masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), ASN/TNI/Polri, Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia, dan Beasiswa Santri.
Menkeu mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan arahan Presiden dan Wapres agar beasiswa afirmasi terus ditingkatkan. Dengan skema tersebut, awardee LPDP diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi negara serta mendukung pemerataan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di seluruh Indonesia.
Sejak awal diluncurkan pada 2013, tercatat telah ada 20.255 orang awardee beasiswa LPDP pada skema program magister, doktoral, dokter spesialis, dan disertasi yang menempuh pendidikan baik di dalam maupun luar negeri. LPDP terus mengarahkan para awardee untuk menjadi pemimpin masa depan yang tersebar di berbagai bidang, antara lain teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosial budaya.
(akr)