Harga Cabai Rawit di Gorontalo Kembali Normal
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian menegaskan kenaikan harga cabai rawit di Gorontalo dalam dua hari terakhir ini hanya fenomena sesaat. Harga cabai rawit di Gorontalo sempat melesat hingga Rp100.000 per kilogram. Namun demikian, dari hasil pemantauan lapangan di beberapa pasar lokal, harga cabai kembali normal yakni dikisaran Rp40.000 sampai Rp50.000 per kg.
"Memang benar di Gorontalo kemarin harga rawit merah sempat tembus Rp100 ribu per kilogram tapi sama sekali bukan karena tidak ada barang. Ternyata hanya karena orang pada libur hari pencoblosan pemilu. Jadi murni karena fenomena sesaat saja," jelas Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Mohammad Ismail Wahab di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Ismail membeberkan produksi cabai rawit merah pada Mei 2019 mendatang, mencapai 96 ribu ton, sementara kebutuhannya hanya 62 ribu ton. Dengan demikian, terjadi surplus sebesar 34 ribu ton.
Adapun untuk cabai besar, produksi pada Mei 2019 sebesar 110 ribu ton dan kebutuhan sekitar 74 ribu ton, sehingga ada surplus hampir 37 ribu ton. Oleh karena itu, pemerintah menjamin pasokan cabai secara nasional aman.
"Kami akan terus berupaya menjaga pasokan dan harga cabai stabil. Stabilisasi itu kuncinya cuma satu, ketepatan dan ketaatan dalam pelaksaan pola tanam. Itu sudah kita atur secara nasional. Daerah sudah paham dan berhasil melaksanakan," terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Propinsi Gorontalo, Muljadi Mario, memastikan harga cabai rawit merah di Gorontalo sudah kembali normal. Buktinya, harga cabai rawit merah di pasaran saat ini berkisar Rp40.000 hingga Rp50.000 per kg.
"Kenaikan kemarin itu cuma sebentar saja, sekarang sudah kembali normal. Bahkan Wagub Gorontalo berserta Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan sudah melakukan inspeksi di Pasar Sentral, Gorontalo. Harga terpantau stabil dan pasokan normal," ujar Mario.
Lebih lanjut Mario menekankan, kenaikan harga cabai rawit merah bukan karena tidak ada panen, tapi aktivitas petani dan pedagang sedang libur pemilu. Kondisi libur ini menyebabkan stok di pedagang ritel sedikit.
"Mereka tahu kalau akan libur, jadi pedagang ritel tidak memasok banyak. Kebetulan libur pemilu ini hampir bersamaan dengan libur Paskah. Tapi kami sudah cek, ketersediaannya mencukupi kok. Buktinya saat kami sidak, pasokan cukup berlimpah," tegasnya.
Subarkah, salah satu pemilik Rumah Makan Padang di Gorontalo saat ditemui di Pasar Tradisional Meluo, Kwandang mengaku senang harga cabai cepat normal kembali. Harga cabai rawit merah kini Rp43.000 per kg dan pasokan cabai selalu ada setiap hari.
"Alhamdulillah, harga sudah kembali normal. Kemarin kabarnya rawit merah sempat naik dua kali lipat harganya, tapi kebetulan saya tidak belanja, karena nyoblos di TPS. Pedagang di Meluo juga pada libur semua," tuturnya.
Hal senada dikatakan Yanto, pedagang cabai di pasar Meluo. Ia menegaskan pasokan cabai rawit merah sudah normal. Buktinya, pasokan cabai rawit pagi ini 25 kg dengan harga eceran Rp45.000 per kg. "Pasokan barang sudah normal. Malah kalau beli banyak, bisa lebih murah lagi," ujarnya.
"Memang benar di Gorontalo kemarin harga rawit merah sempat tembus Rp100 ribu per kilogram tapi sama sekali bukan karena tidak ada barang. Ternyata hanya karena orang pada libur hari pencoblosan pemilu. Jadi murni karena fenomena sesaat saja," jelas Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Mohammad Ismail Wahab di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Ismail membeberkan produksi cabai rawit merah pada Mei 2019 mendatang, mencapai 96 ribu ton, sementara kebutuhannya hanya 62 ribu ton. Dengan demikian, terjadi surplus sebesar 34 ribu ton.
Adapun untuk cabai besar, produksi pada Mei 2019 sebesar 110 ribu ton dan kebutuhan sekitar 74 ribu ton, sehingga ada surplus hampir 37 ribu ton. Oleh karena itu, pemerintah menjamin pasokan cabai secara nasional aman.
"Kami akan terus berupaya menjaga pasokan dan harga cabai stabil. Stabilisasi itu kuncinya cuma satu, ketepatan dan ketaatan dalam pelaksaan pola tanam. Itu sudah kita atur secara nasional. Daerah sudah paham dan berhasil melaksanakan," terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Propinsi Gorontalo, Muljadi Mario, memastikan harga cabai rawit merah di Gorontalo sudah kembali normal. Buktinya, harga cabai rawit merah di pasaran saat ini berkisar Rp40.000 hingga Rp50.000 per kg.
"Kenaikan kemarin itu cuma sebentar saja, sekarang sudah kembali normal. Bahkan Wagub Gorontalo berserta Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan sudah melakukan inspeksi di Pasar Sentral, Gorontalo. Harga terpantau stabil dan pasokan normal," ujar Mario.
Lebih lanjut Mario menekankan, kenaikan harga cabai rawit merah bukan karena tidak ada panen, tapi aktivitas petani dan pedagang sedang libur pemilu. Kondisi libur ini menyebabkan stok di pedagang ritel sedikit.
"Mereka tahu kalau akan libur, jadi pedagang ritel tidak memasok banyak. Kebetulan libur pemilu ini hampir bersamaan dengan libur Paskah. Tapi kami sudah cek, ketersediaannya mencukupi kok. Buktinya saat kami sidak, pasokan cukup berlimpah," tegasnya.
Subarkah, salah satu pemilik Rumah Makan Padang di Gorontalo saat ditemui di Pasar Tradisional Meluo, Kwandang mengaku senang harga cabai cepat normal kembali. Harga cabai rawit merah kini Rp43.000 per kg dan pasokan cabai selalu ada setiap hari.
"Alhamdulillah, harga sudah kembali normal. Kemarin kabarnya rawit merah sempat naik dua kali lipat harganya, tapi kebetulan saya tidak belanja, karena nyoblos di TPS. Pedagang di Meluo juga pada libur semua," tuturnya.
Hal senada dikatakan Yanto, pedagang cabai di pasar Meluo. Ia menegaskan pasokan cabai rawit merah sudah normal. Buktinya, pasokan cabai rawit pagi ini 25 kg dengan harga eceran Rp45.000 per kg. "Pasokan barang sudah normal. Malah kalau beli banyak, bisa lebih murah lagi," ujarnya.
(ven)