Wall Street Melompat Karena Pertumbuhan Ekonomi AS yang Kuat
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham utama Amerika Serikat yaitu S&P 500 dan Nasdaq ditutup ke rekor tertinggi pada Jumat waktu setempat, didorong oleh data ekonomi AS kuartal I 2019 yang mencapai 3,2%. Kenaikan Wall Street ditambah dengan positifnya pendapatan perusahaan.
Melansir dari CNBC, Sabtu (27/4/2019), indeks S&P 500 naik 0,5% menjadi 2.939,88, menjadi level tertinggi sepanjang masa. Begitu pula dengan Nasdaq yang bertambah 0,3% ke level 8.146,40. Indeks Dow Jones naik 81,25 poin menjadi 26.543,33.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2019 mencapai 3,2%. Angka ini melampaui estimasi para ekonomi yang disurvei oleh Dow Jones, di level 2,5%. Kenaikan ekonomi AS dipicu oleh meningkatnya ekspor sebesar 3,7% dan impor turun drastis 3,7%.
"Ekspansi ekonomi telah membuat rekor baru pada pasar saham. Sepertinya pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut hingga akhir tahun," kata Chris Rupkey, kepala ekonom keuangan di MUFG.
Sebelumnya, beberapa kalangan menilai pertumbuhan ekonomi AS akan melambat akibat government shutdown yang berlarut-larut, kondisi cuaca musim dingin yang menghambat produksi manufaktur, dan kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia. "Tetapi ketakutan tersebut tidak berdasar," tukas Rupkey.
Seiring dengan itu, beberapa hasil pendapatan perusahaan menunjukkan hal gemilang sehingga mendongkrak saham mereka. Saham Amazon ditutup lebih tinggi 2,5% dan melampaui ekspektasi analis Wall Street.
Saham Ford Motor melonjak 10,7% berkat kenaikan pendapatan, merupakan yang terbesar sejak 2009. Didorong oleh penjualan truk dan SUV yang kuat di wilayah Amerika Utara.
Dan selama sepekan ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan kuat setelah lebih dari 140 perusahaan merilis laporan kuartalan mereka. Kedua indeks masing-masing naik 1,2% dan 1,9%.
Melansir dari CNBC, Sabtu (27/4/2019), indeks S&P 500 naik 0,5% menjadi 2.939,88, menjadi level tertinggi sepanjang masa. Begitu pula dengan Nasdaq yang bertambah 0,3% ke level 8.146,40. Indeks Dow Jones naik 81,25 poin menjadi 26.543,33.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2019 mencapai 3,2%. Angka ini melampaui estimasi para ekonomi yang disurvei oleh Dow Jones, di level 2,5%. Kenaikan ekonomi AS dipicu oleh meningkatnya ekspor sebesar 3,7% dan impor turun drastis 3,7%.
"Ekspansi ekonomi telah membuat rekor baru pada pasar saham. Sepertinya pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut hingga akhir tahun," kata Chris Rupkey, kepala ekonom keuangan di MUFG.
Sebelumnya, beberapa kalangan menilai pertumbuhan ekonomi AS akan melambat akibat government shutdown yang berlarut-larut, kondisi cuaca musim dingin yang menghambat produksi manufaktur, dan kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia. "Tetapi ketakutan tersebut tidak berdasar," tukas Rupkey.
Seiring dengan itu, beberapa hasil pendapatan perusahaan menunjukkan hal gemilang sehingga mendongkrak saham mereka. Saham Amazon ditutup lebih tinggi 2,5% dan melampaui ekspektasi analis Wall Street.
Saham Ford Motor melonjak 10,7% berkat kenaikan pendapatan, merupakan yang terbesar sejak 2009. Didorong oleh penjualan truk dan SUV yang kuat di wilayah Amerika Utara.
Dan selama sepekan ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan kuat setelah lebih dari 140 perusahaan merilis laporan kuartalan mereka. Kedua indeks masing-masing naik 1,2% dan 1,9%.
(ven)