Incar Potensi Ekonomi Digital, Industri Kreatif Terus Dikembangkan

Minggu, 05 Mei 2019 - 19:04 WIB
Incar Potensi Ekonomi...
Incar Potensi Ekonomi Digital, Industri Kreatif Terus Dikembangkan
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong tumbuhnya wirausaha industri baru dalam menyambut peluang era ekonomi digital. Upaya strategis dari salah satu program prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 ini guna merebut potensi ekonomi digital yang akan meningkatkan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesar USD150 miliar pada tahun 2025.

"Pengembangan wirausaha baru ini terutama berfokus pada industri kreatif, yang telah mampu memberikan kontribusi besar terhadap PDB dengan mencapai Rp1.000 triliun pada tahun 2018," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar di Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif, yakni industri kuliner sebesar 41,69%, disusul industri fesyen (18,15%), dan industri kriya (15,70%). Bahkan, industri animasi saat ini cukup potensial berkembang, pertumbuhannya sudah di atas 6%.

Haris menuturkan, upaya konkret yang dilakukan pemerintah untuk mendorong jiwa wirausaha para pegiat industri kreatif, antara lain memfasilitasi dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). :Misalnya, sejak tahun 2015, kami menyelenggarakan Diklat Animasi, Programming, dan Desain Grafis di Bali Creative Industry Center (BCIC) yang dikelola oleh Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar," ungkapnya.

Selain itu, Kemenperin juga membuat Inkubasi Bisnis (Inbis) TohpaTI untuk membina wirausaha yang ada dan menumbuhkan pelaku startup baru. “Setiap tahun, Inbis TohpaTI menghasilkan sekitar sembilan hingga sebelas tim startup di bidang animasi, desain, dan software developer. Beberapa alumni ada yang sudah mendapat investasi hingga Rp 100 juta. Omzet yang didapat bervariasi, mulai dari Rp10-100 juta setiap bulannya," kata dia.

Guna menumbuhkan startup baru serta memacu pembangunan industri digital di Tanah Air, Kemenperin juga menyelenggarakan acara Kampoeng IT 2019. Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2016, acara tahunan ini telah berhasil menarik lebih dari 100 peserta yang berlaga di Lomba Ide Bisnis Digital, Lomba Pemrograman, Data Science, hingga Kompetisi e-Sport.

"Pada tahun ini, kami juga menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan SDM industri kreatif dengan Asosiasi Pengusaha TIK Nasional, LIPI, Asosiasi Industri Animasi Indonesia, serta Maxx Animation dan Lintas Imaji Studio," tutur Paryono.

Paryono mengemukakan, Kampoeng IT 2019 ini secara khusus ditujukan sebagai wadah kolaborasi akademisi, wirausaha baru binaan Inbis TohpaTI, asosiasi industri, komunitas industri kreatif, serta perusahaan startup dari kota Denpasar. Dia berharap BCIC atau TohpaTI berhasil menjadi wadah yang produktif dalam mencetak SDM kreatif di bidang multimedia, animasi, kriya dan barang seni.

"Seperti yang kita lihat, Market Hub, Simalu, Inidia Studio dan Cokelat Panas Creative adalah beberapa contoh yang pelaku startup yang membuat software dan aplikasi unggulan. Ini adalah contoh dari perkembangan ekonomi digital yang dihasilkan oleh anak-anak Indonesia," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.0533 seconds (0.1#10.140)