Bandara Jenderal Besar Soedirman Beroperasi, Rini: Bakal Banyak Investasi

Minggu, 12 Mei 2019 - 16:59 WIB
Bandara Jenderal Besar...
Bandara Jenderal Besar Soedirman Beroperasi, Rini: Bakal Banyak Investasi
A A A
JAKARTA - Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, ditargetkan mulai beroperasi tahun 2020. Saat ini, sejumlah persiapan pembangunan tengah dilakukan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Marini Soemarno mengaku pengoperasian bandara Jenderal Soedirman ini akan meningkatkan banyak investasi.

"Investor asing sangat nyaman berusaha di sini. Kelemahannya adalah konektivitas. Jadi kalau pengusaha butuh cepat, kita harapkan dengan bandara ini ada maka mempercepat pertumbuhan ekonomi," ujar Rini, Minggu (12/5/2019).

Adapun Bandara Jenderal Besar Soedirman nantinya dapat mendukung pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo.

Menteri Rini menargetkan agar bandara tersebut bisa mulai dioperasikan untuk masa angkutan Lebaran tahun depan.

"Targetnya puasa tahun depan atau sekitar bulan Mei 2020 sudah bisa testing runway, pas waktunya mudik Lebaran pesawat komersial sudah beroperasi," jelasnya.

Proyek bandara itu sendiri berlokasi di kawasan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani perjanjian kerjasama sehingga pembangunan infrastruktur sudah dapat dimulai.

AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektar untuk diusahakan sebagai bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional, perkantoran dan fasilitas sisi darat lainnya.

Lalu, DLKr II seluas 43,5 hektar untuk penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, RESA (runway end safety area), stopway, taxiway, PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.

AP II saat ini tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur, dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung Project Implementation Unit (PIU).

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan setelah persiapan usai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah membangun terminal penumpang dan runway.

Pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam 3 tahap. Tahap I dibangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun. Tahap II membuat terminal memiliki kapasitas 440.440 penumpang per tahun. Tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun.

"Pada tahap awal, investasi yang disiapkan Rp500 miliar untuk membangun terminal penumpang dan runway. Kami optimistis jumlah penumpang terus tumbuh setiap tahunnya hingga bisa menembus sekitar 600.000 penumpang per tahun, seiring bergeliatnya perekonomian dan pariwisata karena terbukanya konektivitas udara di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan ini," jelasnya

Pada Tahap I, bandara akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis, lalu kemudian nantinya setelah dilakukan pengembangan Tahap III bandara ini bisa melayani take off dan landing dari pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320. DIperkirakan pergerakan pesawat bisa mencapai 7.500 penerbangan per tahun.

Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan konektivitas udara di seluruh wilayah Indonesia sehingga pertumbuhan ekonomi dan pariwisata dapat optimal.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)