CIMB Niaga-Genesis Jalin Kerjasama Rp300 Miliar untuk Startup di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan perusahaan investasi pinjaman ventura dari Singapura, Genesis Alternative Ventures (Genesis), menjalin kerjasama pembiayaan Rp300 miliar untuk pengembangan perusahaan-perusahaan start-up berbasis teknologi di Indonesia.
Kerjasama ini akan fokus kepada perusahaan start-up yang bergerak di bidang fashion dan ritel, manufaktur, F&B, properti, kesehatan, keamanan digital, dan bisnis transportasi.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor Siahaan, mengatakan perseroan menyambut baik kerjasama strategis ini karena dapat membantu memperluas ekosistem pendanaan untuk perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia.
"Sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, sinergi ini semakin memperkuat peran CIMB Niaga dalam pengembangan ekosistem start-up di Indonesia," ujar Tigor pada acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara CIMB Niaga dan Genesis di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Dia melanjutkan, skema pembiayaan yang memadukan antara bank konvensional dan perusahaan pinjaman ventura ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pendanaan yang diberikan adalah bentuk pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan berusia muda yang berhasil menampakkan pertumbuhan tinggi dan perlu memperpanjang landasan kasnya guna mencapai tahap pertumbuhan berikutnya.
Skema pembiayaan ini dapat menjadi alternatif bagi perusahaan start-up yang kekurangan arus kas dan tidak dapat memenuhi kriteria tradisional pinjaman perbankan. Hal ini juga melengkapi pembiayaan modal ventura sekaligus mengisi ruang yang selama ini tidak terlayani oleh perbankan.
"Ini pendanaan agar mereka bisa growth, karena dana untuk mereka growth sangat terbatas dan biasanya mereka dapat dari equity funding. Akan tetapi, bank sebenarnya dengan rambu-rambu yang kita awasi bisa melakukan pendanan pada startup ini," katanya.
Menurut Tigor, ada beberapa startup yang sedang dipantau hingga saat ini. Financing ada sekitar 2 hingga 4 startup yang pipeline. "Mudah-mudahan habis lebaran langsung bisa diberikan pembiayaan. Targetnya sebanyak mungkin," ungkapnya.
Perseroan pun optimistis, kedepan akan ada banyak sekali perusahaan startup yang bisa di garap. "Disini saya mau startup yang ada track recordnya, manajemen capable dan comited, long term, ada beberapa parameternya. Kita ingin ciptakan unicorn-unicorn baru. Ada target marketnya tapi nggak bisa berkembang karena kekurangan modal. Makanya kita biayai," tandasnya.
Kerjasama ini akan fokus kepada perusahaan start-up yang bergerak di bidang fashion dan ritel, manufaktur, F&B, properti, kesehatan, keamanan digital, dan bisnis transportasi.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor Siahaan, mengatakan perseroan menyambut baik kerjasama strategis ini karena dapat membantu memperluas ekosistem pendanaan untuk perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia.
"Sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, sinergi ini semakin memperkuat peran CIMB Niaga dalam pengembangan ekosistem start-up di Indonesia," ujar Tigor pada acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara CIMB Niaga dan Genesis di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Dia melanjutkan, skema pembiayaan yang memadukan antara bank konvensional dan perusahaan pinjaman ventura ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pendanaan yang diberikan adalah bentuk pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan berusia muda yang berhasil menampakkan pertumbuhan tinggi dan perlu memperpanjang landasan kasnya guna mencapai tahap pertumbuhan berikutnya.
Skema pembiayaan ini dapat menjadi alternatif bagi perusahaan start-up yang kekurangan arus kas dan tidak dapat memenuhi kriteria tradisional pinjaman perbankan. Hal ini juga melengkapi pembiayaan modal ventura sekaligus mengisi ruang yang selama ini tidak terlayani oleh perbankan.
"Ini pendanaan agar mereka bisa growth, karena dana untuk mereka growth sangat terbatas dan biasanya mereka dapat dari equity funding. Akan tetapi, bank sebenarnya dengan rambu-rambu yang kita awasi bisa melakukan pendanan pada startup ini," katanya.
Menurut Tigor, ada beberapa startup yang sedang dipantau hingga saat ini. Financing ada sekitar 2 hingga 4 startup yang pipeline. "Mudah-mudahan habis lebaran langsung bisa diberikan pembiayaan. Targetnya sebanyak mungkin," ungkapnya.
Perseroan pun optimistis, kedepan akan ada banyak sekali perusahaan startup yang bisa di garap. "Disini saya mau startup yang ada track recordnya, manajemen capable dan comited, long term, ada beberapa parameternya. Kita ingin ciptakan unicorn-unicorn baru. Ada target marketnya tapi nggak bisa berkembang karena kekurangan modal. Makanya kita biayai," tandasnya.
(ven)