Luas Tanam Bawang Putih Meningkat, 2021 Swasembada Optimis Terwujud
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) optimis target swasembada bawang putih di tahun 2021 terwujud. Alasanya terjadi peningkatan luas tanam yang sangat drastis di banyak daerah dalam dua tahun terakhir. Diharap produksi dalam negeri segera mampu memenuhi kebutuhan yang selama ini sebagian besarnya dari impor.
"Luas tanam bawang putih 2019 hitungan kami sekitar antara 20.000 hingga 30.000 hektare. Kalau tahun depan 2020 kita ada tambahan penanaman lagi sekitar 20.000 lebih hektare jadi mencapai lebih dari 40.000 hektare. Terakhir tahun 2021 kita harus genjot minimal 30.000 hektare, maka di tahun 2021 kita mencapai penanaman sekitar 70.000 hingga 80.000 hektare. Jadi cukup untuk memenuhi kebutuhan bawang putih nasional," ungkap Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Hortikultura M Ismail Wahab, belum lama ini.
Ismail menjelaskan, swasembada tidak berarti kebutuhan pangan itu harus dipenuhi 100% dari produksi sendiri. "Artinya produksi sendiri yang 80-90% saja kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka bisa dikatakan sudah mampu berswasembada," jelasnya.
Lebih lanjut Ismail menegaskan kerja keras Kementan patut menjadi catatan penting sejarah dalam meningkatkan luas tanam bawang putih. Dari hasi identifikasi, ternyata luas bawang putih Indonesia pada tahun 2016 hanya 1.900 hektare dan hanya ada di 6 lokasi di seluruh Indonesia.
Namun demikian, setelah ada Program Upaya Khusus percepatan swasembada bawang putih yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada tahun 2016-2017, pertanaman bawang putih berkembang di 78 lokasi dengan luasan mencapai 5.400 hektare lebih. Dengan demikian, luas bawang putih kini telah menjadi 7.000 hektare lebih.
"Kemudian di tahun 2017-2018 perluasannya dikembangkan lagi menjadi sekitar 8.000 hektare lebih untuk 110 kabupaten. Jadi semula itu bawang putih hanya ada di 6 kabupaten, sekarang ini sudah ada di sekitar 110 Kabupaten lokasi pengembangan di wilayah Indonesia. Itulah yang menjadi salah satu optimisme kita untuk swasembada bawang putih," tegasnya.
"Luas tanam bawang putih 2019 hitungan kami sekitar antara 20.000 hingga 30.000 hektare. Kalau tahun depan 2020 kita ada tambahan penanaman lagi sekitar 20.000 lebih hektare jadi mencapai lebih dari 40.000 hektare. Terakhir tahun 2021 kita harus genjot minimal 30.000 hektare, maka di tahun 2021 kita mencapai penanaman sekitar 70.000 hingga 80.000 hektare. Jadi cukup untuk memenuhi kebutuhan bawang putih nasional," ungkap Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Hortikultura M Ismail Wahab, belum lama ini.
Ismail menjelaskan, swasembada tidak berarti kebutuhan pangan itu harus dipenuhi 100% dari produksi sendiri. "Artinya produksi sendiri yang 80-90% saja kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka bisa dikatakan sudah mampu berswasembada," jelasnya.
Lebih lanjut Ismail menegaskan kerja keras Kementan patut menjadi catatan penting sejarah dalam meningkatkan luas tanam bawang putih. Dari hasi identifikasi, ternyata luas bawang putih Indonesia pada tahun 2016 hanya 1.900 hektare dan hanya ada di 6 lokasi di seluruh Indonesia.
Namun demikian, setelah ada Program Upaya Khusus percepatan swasembada bawang putih yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada tahun 2016-2017, pertanaman bawang putih berkembang di 78 lokasi dengan luasan mencapai 5.400 hektare lebih. Dengan demikian, luas bawang putih kini telah menjadi 7.000 hektare lebih.
"Kemudian di tahun 2017-2018 perluasannya dikembangkan lagi menjadi sekitar 8.000 hektare lebih untuk 110 kabupaten. Jadi semula itu bawang putih hanya ada di 6 kabupaten, sekarang ini sudah ada di sekitar 110 Kabupaten lokasi pengembangan di wilayah Indonesia. Itulah yang menjadi salah satu optimisme kita untuk swasembada bawang putih," tegasnya.
(fjo)