THR Bakal Dorong Konsumsi Rumah Tangga Capai 5,1%
THR Bakal Dorong Konsumsi Rumah Tangga Capai 5,1%
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudisthira memperkirakan Tunjangan Hari Raya (THR) bakal mendorong konsumsi secara seasonal atau musiman karena bertepatan dengan puncak permintaan masyarakat. Terang dia peningkatan THR bisa dorong belanja khususnya di daerah sepanjang arus mudik lebaran yang diperkirakan tumbuh 5,1%.
"Konsumsi rumah tangga diprediksi tumbuh 5-5,1% yoy. Meski tumbuh positif, namun konsumsi tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibanding kuartal kedua tahun 2018 yakni 5,16% yoy," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.
Kendati demikian, menurutnya faktor pertumbuhan konsumsi tidak signifikan meski ada THR, lantaran sebagaian masyarakat kelas menengah dan atas tidak langsung membelanjakan uang THR nya. "Waktu Lebaran yang mendekati tahun masuk ajaran baru sekolah juga membuat sebagiam masyarakat.melakukan saving," jelasnya.
Dia pun menambahkan kondisi politik paska pilpres ada pengaruhnya, walaupun tidak dominan dalam kepercayaan konsumen berbelanja saat lebaran. "Kejadian rusuh tanggal 22 kemarin membuat pusat perbelanjaan terganggu dan arus distribusi logistik di jabodetabek terpengaruh," paparnya.
Sementara itu Bank Indonesia (BI) meyakini kontribusi pertumbuhan ekonomi dari indikator konsumsi masyarakat akan meningkat pada periode April-Juni atau kuartal II 2019. Meski begitu, realisasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih perlu dipantau dari sisi kinerja investasi swasta.
"Konsumsi rumah tangga diprediksi tumbuh 5-5,1% yoy. Meski tumbuh positif, namun konsumsi tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibanding kuartal kedua tahun 2018 yakni 5,16% yoy," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.
Kendati demikian, menurutnya faktor pertumbuhan konsumsi tidak signifikan meski ada THR, lantaran sebagaian masyarakat kelas menengah dan atas tidak langsung membelanjakan uang THR nya. "Waktu Lebaran yang mendekati tahun masuk ajaran baru sekolah juga membuat sebagiam masyarakat.melakukan saving," jelasnya.
Dia pun menambahkan kondisi politik paska pilpres ada pengaruhnya, walaupun tidak dominan dalam kepercayaan konsumen berbelanja saat lebaran. "Kejadian rusuh tanggal 22 kemarin membuat pusat perbelanjaan terganggu dan arus distribusi logistik di jabodetabek terpengaruh," paparnya.
Sementara itu Bank Indonesia (BI) meyakini kontribusi pertumbuhan ekonomi dari indikator konsumsi masyarakat akan meningkat pada periode April-Juni atau kuartal II 2019. Meski begitu, realisasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih perlu dipantau dari sisi kinerja investasi swasta.
(akr)
Explore More