Rupiah Berakhir Tergerus Saat Yen Jepang Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (13/6/2019) ditutup tergerus untuk meneruskan tren negatif sejak kemarin. Kurs rupiah berada pada kisaran Rp14.270/USD untuk mengiringi penguatan Yen Jepang saat dolar cenderung tertahan.
Data Yahoo Finance di akhir sesi menunjukkan rupiah jatuh ke level Rp14.275/USD atau tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.230/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.230 hingga Rp14.275/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga jatuh ke level Rp14.280/USD dibandingkan sesi penutupan Rabu kemarin, Rp14.241/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.241-Rp14.280/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga masih berkutat di zona merah untuk berada pada level Rp14.270/USD dan terus merosot sangat dalam. Sebelumnya rupiah juga lesu saat berhadapan dengan USD di level Rp14.247/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah menjadi Rp14.270/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan meskipun tipis. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya untuk berada di posisi Rp14.234/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Yen Jepang secara luas menguat pada perdagangan Kamis karena selera risiko menurun di pasar serta terangkatnya mata uang safe-haven Jepang. Sementara kenaikan dolar sebagian besar tertahan terhadap mata uang utama lainnya setelah rebound dari posisi terendah 11-minggu.
Sedangkan ekuitas di Asia tergelincir karena sentimen risiko yang memburuk di tengah ketidakpastian terhadap hubungan Amerika Serikat dan China yang diharapkan membuat kesepakatan di sela-sela pertemuan KTT G-20 pada 28-29 Juni di Jepang.
Suasana pasar saham di kawasan itu juga tenang saat saham Hong Kong jatuh untuk hari kedua setelah protes besar-besaran. Yen naik 0,2% menjadi 108,270 per dolar, mundur dari level terendah 11 hari di 108,800 pada awal pekan.
Selanjutnya Indeks dolar versus enam mata uang utama sedikit berubah pada level 96,919 usai naik lebih dari 0,3% semalam. Tercatat indeks telah jatuh ke level 96,459 pada hari Senin, atau terendah sejak akhir Maret, menyusul penurunan tajam dalam imbal hasil Treasury AS jangka panjang, yang jatuh ke posisi terendah dua tahun.
Hal itu setelah laporan pekerjaan AS yang lemah mendorong ekspektasi untuk penurunan suku bunga oleh The Fed. Sementara Euro terpukul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan sedang mempertimbangkan sanksi atas proyek pipa gas alam Nord Stream 2 Rusia dan memperingatkan Jerman agar tidak bergantung pada Rusia untuk energi.
Data Yahoo Finance di akhir sesi menunjukkan rupiah jatuh ke level Rp14.275/USD atau tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.230/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.230 hingga Rp14.275/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga jatuh ke level Rp14.280/USD dibandingkan sesi penutupan Rabu kemarin, Rp14.241/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.241-Rp14.280/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga masih berkutat di zona merah untuk berada pada level Rp14.270/USD dan terus merosot sangat dalam. Sebelumnya rupiah juga lesu saat berhadapan dengan USD di level Rp14.247/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah menjadi Rp14.270/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan meskipun tipis. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya untuk berada di posisi Rp14.234/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Yen Jepang secara luas menguat pada perdagangan Kamis karena selera risiko menurun di pasar serta terangkatnya mata uang safe-haven Jepang. Sementara kenaikan dolar sebagian besar tertahan terhadap mata uang utama lainnya setelah rebound dari posisi terendah 11-minggu.
Sedangkan ekuitas di Asia tergelincir karena sentimen risiko yang memburuk di tengah ketidakpastian terhadap hubungan Amerika Serikat dan China yang diharapkan membuat kesepakatan di sela-sela pertemuan KTT G-20 pada 28-29 Juni di Jepang.
Suasana pasar saham di kawasan itu juga tenang saat saham Hong Kong jatuh untuk hari kedua setelah protes besar-besaran. Yen naik 0,2% menjadi 108,270 per dolar, mundur dari level terendah 11 hari di 108,800 pada awal pekan.
Selanjutnya Indeks dolar versus enam mata uang utama sedikit berubah pada level 96,919 usai naik lebih dari 0,3% semalam. Tercatat indeks telah jatuh ke level 96,459 pada hari Senin, atau terendah sejak akhir Maret, menyusul penurunan tajam dalam imbal hasil Treasury AS jangka panjang, yang jatuh ke posisi terendah dua tahun.
Hal itu setelah laporan pekerjaan AS yang lemah mendorong ekspektasi untuk penurunan suku bunga oleh The Fed. Sementara Euro terpukul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan sedang mempertimbangkan sanksi atas proyek pipa gas alam Nord Stream 2 Rusia dan memperingatkan Jerman agar tidak bergantung pada Rusia untuk energi.
(akr)