Negosiasi Perang Dagang AS-China Kembali Bergulir Jelang KTT G-20

Kamis, 20 Juni 2019 - 02:14 WIB
Negosiasi Perang Dagang AS-China Kembali Bergulir Jelang KTT G-20
Negosiasi Perang Dagang AS-China Kembali Bergulir Jelang KTT G-20
A A A
NEW YORK - Pembicaraan seputar negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali bergulir menjelang pertemuan antara para pemimpin negara dalam KTT G-20. Hal ini disampaikan Presiden AS Donald Trump melalui akun resmi twitter miliknya.

Lewat kicauannya, Trump mengaku telah melakukan pembicaraan yang baik melalui telephone dengan Presiden China Xi Jinping dimana dia juga mengungkapkan, tim Negeri Tirai Bambu -julukan China- akan memulai pembicaraan sebelum bertemu di Jepang dalam G20.

Seperti diketahui sebelumnya AS telah meningkat ketegangan dengan menaikkan tarif baru pada bulan Mei, sehingga menganggu pembicaraan yang sudah berjalan selama berbulan-bulana antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut.

Kedua negara telah berjuang dalam upaya menghentikan perang dagang yang telah menggerus pertumbuhan global dalam satu tahun terakhir. Sementara itu Presiden China mengaku siap bertemu dengan Trump pada pertemuan G20 minggu depan, menurut media pemerintah Xinhua.

Trump mengatakan dia akan mengadakan "pertemuan panjang" dengan Xi Jinping di KTT Jepang. Sebagai informasi pembicaraan perdagangan sempat terhenti bulan lalu ketika Trump menuduh China mengingkari janjinya dan menaikkan tarif bea impor baru terhadap produk-produk asal China senilai USD200 miliar.

Langkah mengejutkan bagi banyak orang, dimana para analis sebelumnya memperkirakan AS dan China sudah mendekati kesepakatan perdagangan. Namun aksi Negeri Paman Sam itu mendapatkan balasan dari China yang juga menaikkan tarif.

Pemerintahan Trump telah mengancam bakal mengenakan tarif pada produk China senilai USD300 miliar jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan tentang perdagangan. Tarif tinggi bea impor bernilai miliaran dolar dari AS dan China yang diberlakukan selama tahun lalu telah membebani ekonomi global dan menekan pasar keuangan.

Banyak kalangan bisnis mendesak Trump untuk mengakhiri perang dagang, dan membuat pendapat publik tentang dampak potensial dari bea tambahan terhadap produk asal China sedang berlangsung di Washington.

Perusahaan mulai dari peritel hingga perusahaan elektronik telah mengajukan proposal ke departemen perdagangan AS untuk memperingatkan bahwa lebih banyak tarif akan merugikan bisnis dan konsumen mereka. Namun, dalam komentar terakhirnya, presiden AS itu tampak lebih optimis untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

"Saya pikir kami memiliki kesempatan. Saya tahu bahwa China ingin membuat kesepakatan. Mereka tidak menyukai perang tarif, dan banyak perusahaan meninggalkan China untuk menghindari tarif," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6973 seconds (0.1#10.140)