Kerangka Kebijakan Makro Fiskal 2020 Fokus pada Inovasi dan SDM

Sabtu, 22 Juni 2019 - 12:01 WIB
Kerangka Kebijakan Makro...
Kerangka Kebijakan Makro Fiskal 2020 Fokus pada Inovasi dan SDM
A A A
JAKARTA - Penyusunan dan penyampaian dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pemerintah terhadap rakyat. Penyusunan KEM PPKF tahun 2020 ini memiliki makna yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"KEM PPKF tahun 2020 ini merupakan awal dari pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pemerintah juga menjadikan KEM PPKF tahun 2020 sebagai kebulatan tekad untuk mencapai visi 100 tahun Indonesia merdeka, visi Indonesia 2045 yaitu menjadi bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Dalam mewujudkan hal tersebut, Sri Mulyani menyebutkan bahwa sumber-sumber ekonomi dan keuangan harus terus dialokasikan dengan lebih efisien dan efektif memanfaatkan momentum bonus demografis agar Indonesia tidak terjebak dalam kondisi "tua sebelum kaya".

Sementara itu, dalam jangka menengah, reformasi ekonomi akan difokuskan pada upaya peningkatan produktivitas dan daya saing nasional, peningkatan kualitas kelembagaan, pendalaman pasar keuangan serta mendorong percepatan transformasi ekonomi. Reformasi ekonomi didukung oleh kebijakan fiskal yang responsif dan efektif dengan tetap menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap sehat dan berkelanjutan.

"Sejalan dengan itu, kebijakan fiskal tahun 2020 mengangkat tema APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dimana tema ini selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 yaitu Peningkatan SDM untuk Pertumbuhan Berkualitas," pungkasnya.

Pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2020 ini didesain agar mampu menjadi instrumen kebijakan yang dapat memastikan arah pencapaian target pembangunan ekonomi baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Sri menjelaskan bahwa kebijakan fiskal akan diarahkan untuk menstimulasi perekonomian, APBN akan terus didorong agar makin sehat. Selain itu, kebijakan fiskal akan diarahkan untuk perbaikan neraca pemerintah.

"Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah akan menempuh tiga strategi makro, yaitu mobilisasi pendapatan negara untuk pelebaran ruang fiskal, kebijakan spending better untuk efisiensi belanja dan meningkatkan belanja modal pembentuk aset, dan mengembangkan pembiayaan yang kreatif serta mitigasi risiko untuk mengendalikan liabilitas," tutup Sri.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)