Wall Street Tenggelam Saat Harapan Fed Turunkan Suku Bunga Memudar

Rabu, 26 Juni 2019 - 10:09 WIB
Wall Street Tenggelam...
Wall Street Tenggelam Saat Harapan Fed Turunkan Suku Bunga Memudar
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat berakhir jatuh terseret aksi jual saham sektor teknologi. Ditambah sentimen dari keprihatinan terhadap tensi konflik perdagangan global yang kian memanas serta data ekonomi cukup mengecewakan hingga membuat para pelaku pasar berlaku hati-hati.

Sementara, Ketua Federal Reserve kembali mendapatkan tekanan dari Presiden Donald Trump untuk memotong suku bunga acuan AS alias Fed rate. Tiga indeks utama bursa saham AS mengakhiri sesi dalam zona merah usai Powell mengutarakan, the Fed sedang bergulat dengan ketidakpastian perdagangan dan jaminan dalam memangkas suku bunga.

Melansir CNBC, Rabu (26/6), Dow Jones Industrial Average ditutup turun 179,32 poin atau 0,67% menjadi 26.548,22, mengiringi indeks S&P 500 yang kehilangan 27,97 poin atau setara 0,95% ke posisi 2.917,38. Nasdaq jatuh sebesar 120,98 poin atau 1,51% ke level 7.884,72.

Berbicara di Council on foreign Relations, Powell menegaskan indepensi Fed, sehari setelah Trump dalam tweeted-nya mengatakan The Fed "tidak tahu apa yang dilakukannya." Sebelumnya, Presiden Fed St Louis James Bullard dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg mengatakan, dia berpikir Fed tidak perlu memotong suku bunga setengah persen dalam pertemuan kebijakan berikutnya pada akhir Juli.

Bullard minggu lalu juga mengatakan, kondisi pelemahan inflasi dan ketidakpastian seputar proyeksi ekonomi tidak mendukung adanya penurunan. "Powell dan Bullard keduanya membuat komentar yang menunjukkan bahwa kita mungkin tidak akan melihat adanya pengurangan suku bunga pada bulan Juli," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

Lebih lanjut terang dia, setelah pertemuan minggu lalu membuat harapan pemotongan suku bunga telah memudar. "Demikian juga, minggu lalu ada harapan tinggi bahwa sesuatu yang positif akan dihasilkan dari pertemuan G20. Namun optimisme itu sedikit demi sedikit mulai berkurang," ujar Tuz menambahkan.

Seperti diketahui kecemasan perang dagang AS-China terus bergulir ketika pejabat Gedung Putih tidak memberikan sentimen positif. Ditambah komentar Trump, bahwa dirinya "nyaman dengan hasil apapun" yang didapatkan dari pertemuan yang direncanakan dengan Presiden China Xi Jinping bakal berlangsung pada KTT G-20 di Jepang pada hari Jumat.

Sementara data ekonomi cukup mencemaskan, dimana penjualan rumah baru dan kepercayaan konsumen berada di bawah ekspektasi ekonom, menurut laporan terpisah dari Departemen Perdagangan AS dan Dewan konferensi. Dari 11 indeks utama di S&P 500, sepuluh di antaranya kehilangan pegangan dengan teknologi dan layanan komunikasi mengalami penyusutan dengan persentase terbesar.

Saham Bank yang sensitif terhadap suku bunga juga turun 0,6% karena imbal hasil benchmark AS Treasuries jatuh di bawah level 2% yang diawasi secara cermat. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 7,05 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,02 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0777 seconds (0.1#10.140)