G20 Inginkan Reformasi di World Trade Organization

Sabtu, 29 Juni 2019 - 16:32 WIB
G20 Inginkan Reformasi di World Trade Organization
G20 Inginkan Reformasi di World Trade Organization
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan para pemimpin negara-negara G20 yang bertemu di Osaka Jepang, menginginkan adanya reformasi di dalam World Trade Organization (WTO). Terutama soal investasi dan perdagangan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.

Investasi dan perdagangan menjadi isu sangat penting, karena menyangkut bagian dari kebijakan ekonomi negara-negara anggota G-20 yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara global.

"Semua sepakat bahwa kita perlu melakukan reformasi, hampir semua mengatakan perlu adanya upaya menghilangkan atau mengurangi ketegangan perdagangan internasional tapi belum ada kesepakatan tentang bagaimana cara mencapainya," ujar Sri Mulyani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/6/2019).

Sri Mulyani menceritakan bahwa untuk menyelesaikan sengketa perdagangan, para pemimpin yang hadir menginginkan adanya reformasi di WTO. "Mungkin penekanannya berbeda-beda, tapi yang paling penting reformasi WTO mengenai dispute settlement (penyelesaian perselisihan), dibentuk mekanisme untuk menangani dispute settlement," jelasnya.

Kedua, sambung dia, mengangani berbagai kebijakan multilateral yang kerap menimbulkan kekacauan (distorsi). Yaitu bagaimana membentuk penyelesaian perbedaan sehingga tercipta praktik perdagangan yang adil. "Saya rasa yang paling penting adalah masalah itu," tambahnya.

Dan dari pertemuan G20, Menkeu mengatakan belum ada kesepakatan mengurangi ketegangan perdagangan internasional yang telah menimbulkan ketidakpastian global. Meski demikian, Menkeu dan para delegasi lainnya berharap komunike G20 bisa mewadahi perbedaan dan membuat kesepakatan pernyataan bersama.

"Saat ini semua mata sedang menantikan hasil pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang digelar esok," sampainya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3599 seconds (0.1#10.140)