Pemerintah Akan Lelang Empat Blok Panas Bumi Bulan Ini
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melelang empat wilayah kerja panas bumi (WKP) pada bulan ini. Total potensi listrik panas bumi dari keempat WKP ini mencapai 395 megawatt (MW).
"Lelang dilakukan Juli ini dan pemenangnya akan diumumkan Oktober," ujar Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Ida Nurhayatin Finahari di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Dia mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan dokumen lelang. Adapun rincian WKP yang akan dilelang di antaranya, WKP Telaga Ranu dengan cadangan 85 MW di Maluku Utara, WKP Sembalun 100 MW di Nusa Tenggara Barat, WKP Gunung Wilis 50 MW di Jawa Timur dan WKP Gunung Galunggung 160 MW di Jawa Barat.
Terkait lelang blok panas bumi kali ini akan mengikuti ketentuan Peraturan Menteri ESDM No 37 Tahun 2018. Adapun dalam lelang blok panas bumi kali ini, pemilihan pemenang tidak melihat dari besaran harga listrik yang ditawarkan namun mempertimbangkan komitmen investasi calon investor.
"Itu yang membedakan dari yang lama dengan baru. Pertimbangannya bukan harga listrik rendah tapi komitmen investasi tertinggi itu yang akan dipilih," jelas dia.
"Lelang dilakukan Juli ini dan pemenangnya akan diumumkan Oktober," ujar Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Ida Nurhayatin Finahari di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Dia mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan dokumen lelang. Adapun rincian WKP yang akan dilelang di antaranya, WKP Telaga Ranu dengan cadangan 85 MW di Maluku Utara, WKP Sembalun 100 MW di Nusa Tenggara Barat, WKP Gunung Wilis 50 MW di Jawa Timur dan WKP Gunung Galunggung 160 MW di Jawa Barat.
Terkait lelang blok panas bumi kali ini akan mengikuti ketentuan Peraturan Menteri ESDM No 37 Tahun 2018. Adapun dalam lelang blok panas bumi kali ini, pemilihan pemenang tidak melihat dari besaran harga listrik yang ditawarkan namun mempertimbangkan komitmen investasi calon investor.
"Itu yang membedakan dari yang lama dengan baru. Pertimbangannya bukan harga listrik rendah tapi komitmen investasi tertinggi itu yang akan dipilih," jelas dia.
(fjo)