Harga Minyak Melambung Karena Badai Menerjang Teluk Meksiko

Kamis, 11 Juli 2019 - 12:19 WIB
Harga Minyak Melambung...
Harga Minyak Melambung Karena Badai Menerjang Teluk Meksiko
A A A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia melambung mencapai level tertinggi enam minggu pada perdagangan Kamis (11/7/2019). Kenaikan harga minyak ini disebabkan badai yang menerjang di Teluk Meksiko, mengancam produksi minyak mentah Amerika Serikat.

Hal ini ditambah dengan insiden kapal tanker Inggris di Timur Tengah, yang bisa semakin memanaskan konflik di wilayah tersebut, dan dapat melambungkan harga minyak.

Melansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 34 sen atau 0,6% ke level USD60,77 per barel pada pukul 03:37 GMT. Ini merupakan level tertinggi sejak 23 Mei ketika itu berada di USD60,83 per barel.

Serupa, harga minyak mentah berjangka internasional, Brent, berbalik dari kerugian dengan naik 30 sen atau 0,5% menjadi USD67,31 per barel. Merupakan harga tertinggi sejak 30 Mei ketika itu berada di USD67,38 per barel.

Badai Atlantik yang menerjang di Teluk Meksiko membuat produsen minyak AS pada Rabu kemarin, memotong hampir sepertiga dari produksi di wilayah tersebut. Sebanyak 15 platform produksi dan empat rig dievakuasi, dan perusahaan minyak memindahkan pekerjanya ke tempat aman, karena badai diperkirakan mencapai puncaknya pada Jumat besok waktu AS.

Kenaikan harga minyak akibat adanya badai, diperparah dengan penurunan persediaan minyak AS. Pasokan minyak mentah Amerika menurut Administrasi Informasi Energi (EIA), turun 9,5 juta barel dalam sepekan hingga 5 Juli, lebih tinggi dari perkiraan analis 3,1 juta barel.

"Badai telah mendukung harga minyak dan ditambah data yang lemah dari EIA. Membuat harga menjadi tinggi di pasar minyak AS, kata Stephen Innes, managing partner di Vanguard Markets.

Sementara itu, lima kapal yang ditengarai milik Garda Revolusi Iran telah mencegat kapal tanker minyak berbendera Inggris pada Rabu lalu, dan memintanya berhenti dan mundur dari perairan Iran. Hal ini menambah ketegangan di Timur Tengah yang dapat meningkatkan harga si emas hitam.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0786 seconds (0.1#10.140)