Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Tertahan
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diperkirakan tertahan. Hal ini dipengaruhi rencana pemangkasan suku bunga bank sentral AS, The Fed.
Kamis kermarin, rupiah menguat 60 poin atau 0,42% ke level Rp14.065 per USD, dibandingkan Rabu lalu di Rp14.125 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan mata uang Garuda tertahan dikarenakan data indeks harga konsumen. Hal ini membuat pasar menunggu indikasi soal pemangkasan suku bunga The Fed.
"Semalam telah dirilis data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat yang merupakan salah satu indikator inflasi AS. Hasilnya melebihi ekspektasi analis," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Dia menilai ada potensi inflasi meningkat dan mungkin Bank Sentral AS tidak perlu menurunkan suku bunga acuannya dulu.
"Sentimen ini bisa berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Potensi pergerakan USD-IDR di Rp14.050-Rp14.150," jelasnya.
Kamis kermarin, rupiah menguat 60 poin atau 0,42% ke level Rp14.065 per USD, dibandingkan Rabu lalu di Rp14.125 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan mata uang Garuda tertahan dikarenakan data indeks harga konsumen. Hal ini membuat pasar menunggu indikasi soal pemangkasan suku bunga The Fed.
"Semalam telah dirilis data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat yang merupakan salah satu indikator inflasi AS. Hasilnya melebihi ekspektasi analis," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Dia menilai ada potensi inflasi meningkat dan mungkin Bank Sentral AS tidak perlu menurunkan suku bunga acuannya dulu.
"Sentimen ini bisa berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Potensi pergerakan USD-IDR di Rp14.050-Rp14.150," jelasnya.
(ven)