Harga Minyak Semakin Kuat Menjelang Keputusan Federal Reserve

Rabu, 31 Juli 2019 - 13:08 WIB
Harga Minyak Semakin Kuat Menjelang Keputusan Federal Reserve
Harga Minyak Semakin Kuat Menjelang Keputusan Federal Reserve
A A A
SYDNEY - Harga minyak mentah semakin menguat pada perdagangan Rabu (31/7/2019). Kenaikan harga si emas hitam didukung oleh penurunan persediaan minyak Amerika Serikat dan investor yang menunggu keputusan Federal Reserve soal pemangkasan suku bunga, yang pertama kali setelah krisis keuangan 2008.

Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent International naik 44 sen atau 0,7% ke level USD65,16 per barel pada pukul 03:24 GMT. Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate bertambah 41 sen alias 0,5% menjadi USD58,46 per barel.

"Pasar minyak cukup optimis mencermati keputusan The Fed soal tingkat suku bunga. Pemotongan ini kemungkinan membuat lebih banyak permintaan," ujar Jonathan Barrat, kepala investasi di Probis Group di Sydney, Australia.

Bank sentral AS memulai pertemuan rapat selama dua hari, mulai hari ini. Dan diperkirakan bakal menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu.

Selain rencana penurunan suku bunga, kenaikan harga minyak didukung persediaan minyak mentah AS yang jatuh dalam beberapa minggu terakhir. Data American Petroleum Institute (API) menyebut persediaan minyak mentah AS turun 6 juta barel dalam pekan yang berakhir 26 Juli, menjadi 443 juta barel.

Seiring itu, data pemerintah AS pada Rabu pagi mengatakan, pasokan minyak mentah AS turun selama tujuh minggu beruntun. Ini menjadi penurunan terbesar setelah Januari 2018, dimana ketika itu terjadi penurunan hingga 10 minggu.

Jika dikonfirmasi oleh data pemerintah AS pada Rabu pagi, penurunan akan membuat stok minyak mentah turun selama tujuh minggu berturut-turut. Itu akan menjadi peregangan terpanjang sejak mereka jatuh untuk rekor 10 minggu berturut-turut yang berakhir pada Januari 2018.

Meski demikian, pasokan minyak mentah AS saat ini masih 3% lebih tinggi dari rata-rata lima tahun terakhir.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5731 seconds (0.1#10.140)