Kenaikan Penjualan Belum mampu Kerek Laba Semen Baturaja
A
A
A
JAKARTA - Sepanjang semester I/2019, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) berhasil meningkatkan volume penjualan menjadi 883.622 ton, meningkat 2% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 863.984 ton. Namun, kenaikan penjualan tersebut tak mampu mendongkrak laba perseroan yang turun cukup dalam.
Terlepas dari itu, Direktur Utama SMBR Jobi Triananda tetap optimistis perseroan akan mampu meningkatkan kinerja di paruh kedua tahun ini. Bahkan, Jobi yakin perseroan mampu meningkatkan penjualan semen pada tahun 2019 dengan cukup signifikan dibandingkan pencapaian tahun 2018.
Permintaan semen menurutnya akan meningkat di semester II/2019 dengan dimulainya proyek pembangunan infrastruktur pada pertengahan tahun, setelah sebelumnya sempat tertunda di semester I karena Lebaran dan Pemilu. selain itu, penguasaan pangsa pasar perseroan pun masih tinggi, khususnya di Sumatera bagian Selatan.
"Saat ini market share SMBR terbesar berada di Sumsel yang saat ini mencapai 63% dan Lampung yang mencapai 24%," ujar Direktur Utama SMBR Jobi Triananda di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Seiring meningkatnya penjualan, pendapatan perseroan pada semester I/2019 juga terkerek 6% menjadi Rp833,5 miliar dari Rp783,5 miliar di tahun 2018. Selanjutnya, dengan berbagai program efisiensi yang dilaksanakan, perseroan sepanjang semester I/2019 juga berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 9% sehingga laba kotor naik menjadi Rp334,5 miliar dari Rp237,5 miliar di 2018.
Laba usaha perseroan pun berhasil ditingkatkan menjadi Rp92 miliar dari Rp89,7 miliar di tahun 2018. Kendati demikian, laba bersih SMBR pada semester I/2019 ini anjlok menjadi Rp7,5 miliar dari Rp24,1 miliar di periode yang sama tahun 2018. Dia mengatakan, penyebabnya adalah peningkatan beban luar usaha berupa beban keuangan dan pajak penghasilan badan.
Namun, Jobi menegaskan, ke depan perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak kinerja dengan meningkatkan penjualan dan program efisiensi biaya produksi dan biaya usaha. "Diantaranya, melalui penurunan biaya energi dengan menggunakan nilai kalori batu bara yang lebih optimal dan penurunan indeks penggunaan bahan baku utama," tuturnya.
Terlepas dari itu, Direktur Utama SMBR Jobi Triananda tetap optimistis perseroan akan mampu meningkatkan kinerja di paruh kedua tahun ini. Bahkan, Jobi yakin perseroan mampu meningkatkan penjualan semen pada tahun 2019 dengan cukup signifikan dibandingkan pencapaian tahun 2018.
Permintaan semen menurutnya akan meningkat di semester II/2019 dengan dimulainya proyek pembangunan infrastruktur pada pertengahan tahun, setelah sebelumnya sempat tertunda di semester I karena Lebaran dan Pemilu. selain itu, penguasaan pangsa pasar perseroan pun masih tinggi, khususnya di Sumatera bagian Selatan.
"Saat ini market share SMBR terbesar berada di Sumsel yang saat ini mencapai 63% dan Lampung yang mencapai 24%," ujar Direktur Utama SMBR Jobi Triananda di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Seiring meningkatnya penjualan, pendapatan perseroan pada semester I/2019 juga terkerek 6% menjadi Rp833,5 miliar dari Rp783,5 miliar di tahun 2018. Selanjutnya, dengan berbagai program efisiensi yang dilaksanakan, perseroan sepanjang semester I/2019 juga berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 9% sehingga laba kotor naik menjadi Rp334,5 miliar dari Rp237,5 miliar di 2018.
Laba usaha perseroan pun berhasil ditingkatkan menjadi Rp92 miliar dari Rp89,7 miliar di tahun 2018. Kendati demikian, laba bersih SMBR pada semester I/2019 ini anjlok menjadi Rp7,5 miliar dari Rp24,1 miliar di periode yang sama tahun 2018. Dia mengatakan, penyebabnya adalah peningkatan beban luar usaha berupa beban keuangan dan pajak penghasilan badan.
Namun, Jobi menegaskan, ke depan perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak kinerja dengan meningkatkan penjualan dan program efisiensi biaya produksi dan biaya usaha. "Diantaranya, melalui penurunan biaya energi dengan menggunakan nilai kalori batu bara yang lebih optimal dan penurunan indeks penggunaan bahan baku utama," tuturnya.
(fjo)