20 Tahun Usia yang Menentukan Kesuksesan Seseorang

Minggu, 04 Agustus 2019 - 09:07 WIB
20 Tahun Usia yang Menentukan...
20 Tahun Usia yang Menentukan Kesuksesan Seseorang
A A A
LONDON - Bagaimana orang bisa mencapai kesuksesan luar biasa? Jawaban umumnya, mereka sukses karena kerja keras dan tak berhenti melewati rintangan maupun tantangan sepanjang hidupnya. Tapi di balik perjalanan yang dilalui, ada satu fase yang sangat menentukan perjalanan hidup selanjutnya hingga menjadi sukses.

Fase dimaksud adalah saat menapaki usia 20 tahun. Apa yang mereka lakukan saat itu dan pengalaman apa yang diperoleh akan membentuk karakternya, apakah karakter yang mendukung kesuksesan atau kegagalan. Fakta ini bisa diverifikasi pada individu-individu yang saat ini bisa disebut pada rantai teratas kesuksesan, baik sebagai pengusaha, awak pemerintahan, artis, olahragawan maupun lainnya. Pada usia 20 tahunan mereka sudah melakukan kegiatan bersifat positif, merencanakan masa depan, dan membangun karakter unggul.

Mereka yang dimaksud itu antara lain Bill Gates, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Richard Branson, Elon Musk, Warren Buffett, Mark Cuban. Dua pemimpin nasional—Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)—juga memupuk kegiatan positif yang berpengaruh pada masa depannya. Bill Gates, misalnya. Pendiri Microsoft yang berstatus sebagai salah satu orang terkaya di dunia ini memang sudah mulai menyukai komputer pada usia 13 tahun saat mengikuti persiapan sekolah di Seattle. Di sana dia menulis kode komputer untuk tic-tac-toe. Dia kemudian bertemu dengan Paul Allen dan mendirikan Microsoft. Saat kuliah di Universitas Harvard, Gates memutuskan keluar pada usia 20 tahun dan fokus ke Microsoft.

Keputusannya itu kini menjadikannya miliarder. Perjuangan keras juga ditunjukkan Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon. Pada usia 20 tahun dia memulai karier profesionalnya sebagai pelayan di McDonald. Saat itu pekerjaan yang dilakukan Bezos pun dikategorikan tidak terlalu berprestasi. “Minggu pertama saya bekerja di McDonald, saya mengurus kecap,” ujar Bezos. Dia juga mengaku kerap bertindak sebagai petugas kebersihan. “Saya juga pernah menjadi pemanggang daging, tetapi tidak pernah bekerja sebagai kasir,” tuturnya. Tak kalah menarik adalah Mark Zuckerberg yang semasa remajanya ternyata memang sudah getol menghabiskan waktunya mengembangkan program komputer.

Pada usia 12 tahun Zuckerberg sudah terbiasa mengunakan Atari BASIC sebuah bahasa pemrograman untuk menciptakan aplikasi pesan yang disebut dengan “Zucknet”. Pada awal masa remaja di sekolah menengah, Zuckerberg membuat program lain yang disebut dengan Synapse, program yang bisa mempelajari selera musik orang. Microsoft memberikan tawaran untuk membeli program tersebut senilai USD1 juta, tetapi dia menolak tawaran tersebut. Saat duduk di bangku sekolah menengah, dia juga belajar membaca bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani sebelum akhirnya dia diterima di Universitas Harvard. Facebook lahir setelah dia didekati oleh Winklevoss. Zuckerberg membuat program itu selama satu pekan.

Pada usia sekitar 20 tahunan dia berani memutuskan untuk keluar dari kampus dan mendedikasikan hidupnya untuk membangun Facebook. Pengusaha yang selalu berinovasi dan terkenal selanjutnya adalah Richard Branson. Pendiri Virgin Group tersebut memiliki lebih dari 200 perusahaan pada lebih dari 30 negara. Dia mulai mendirikan perusahaan pertamanya pada usia 17 tahun setelah dinyatakan keluar dari sekolah pada usia 16 tahun. Menginjak usia 20 tahunan dia semakin serius berbisnis dan mendirikan majalah budaya anak bernama Student yang mematok iklan senilai USD8.000 untuk edisi pertamanya.

Dua tahun kemudian Branson mulai menjual album melalui surat yang lalu diubahnya menjadi toko kaset dan diubahnya lagi menjadi studio yang disebut dengan Virgin Records. Kemudian Elon Musk yang sukses dengan Paypal, Tesla Motors, dan SpaceX ternyata pernah bekerja sebagai teknisi peranti lunak di Google. Pada usia 17 tahun Musk pindah ke Kanada dan bergabung dengan Universitas Queen. Dia lalu belajar fisika dan bisnis di Universitas Pennsylvania. Dia pun mengambil kuliah fisika energi di Universitas Stanford dan memutuskan mundur sejak meledaknya bisnis internet pada 1990-an. Adapun Warren Buffett ternyata sudah suka dengan dunia investasi sejak usia 16 tahun.

Kala itu dia berhasil mendapatkan keuntungan USD53.000. Salah satu pekerjaan saat dia remaja adalah berkeliling mengantarkan koran The Washington Post kepada para pelanggan. Dia juga menjual bola golf. Dia pernah ditolak masuk Sekolah Bisnis Harvard hingga akhirnya dia kuliah di Sekolah Bisnis Columbia. Saat kuliah, dia juga bekerja sebagai staf penjualan investasi dan saham. Selebritas sukses yang merangkak dari bawa adalah Kim Kardashian West. Dia mengatur lemari para selebritas.

Pada usia 26 tahun, Kim menjadi artis yang bersinar. Sebagai teman dekat Paris Hilton, Kim tampil pada salah satu pertunjukan televisinya, The Simple Life, pada 2006. Di sela-sela aktivitas tampil bersama Hilton, Kim ternyata bertugas mengorganisasi dan membersihkan lemari bosnya itu. Dia mendapatkan uang dari kegiatan tersebut dan menjual ulang barang para desainer di eBay. “Bisnis pengaturan pakaian dilakukan ketika saya tinggal di rumah kakek saya, Sugar Ray Leonard, dan istrinya, Bernadette,” ungkap Kim kepada Player Magazine . Kim mengungkapkan dirinya pernah mengatur lemari para selebritas terkenal seperti Kenny G, Rob Lowe dan istrinya, Cindy Crawford, Serena Williams, serta teman-teman dekatnya Nicky Hilton dan Nicole Richie.

Kemudian Kim menjadi dikenal sebagai Queen of the Closet Scene kala suatu ketika ditanya tentang tujuan masa depannya, dia menjawab ingin memiliki pertunjukkan televisi. Dengan bekal apa yang dilakukan pada masa mudanya, Kim menjadi orang paling berpengaruh di dunia hiburan dengan nilai kekayaan USD72 juta. Oprah Winfrey sebelum sukses menjadi Ratu Talk Show bekerja di sebuah radio. Dia mengaku senang bekerja di media sejak usia 14 tahun saat dia pindah ke Nashville. Dia menjadi seorang penyiar pada usia 16 tahun untuk WVOL, sebuah stasiun radio di Nashville. Pada usia 19 tahun, saat menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Tennesse, dia memilih meninggalkan bangku kuliah demi karier di media.

Dia mengaku memiliki semangat setelah dirinya dipecat dari program berita di WJZ-TV pada 1997. “Saya tidak memiliki ide tentang hal apa yang menjadi hal hebat dalam periode kehidupan saya,” kata Winfrey kepada Baltimore Sun. “Saya tidak mengetahui kapan saya diguncang,” tuturnya.

Jokowi dan JK
Presiden Jokowi yang lahir dan besar di Solo sejak kecil tergembleng oleh perjuangan hidup yang dilalui orang tuanya, terutama kerja keras sang ayah yang berdagang kayu, bumbu di pasar, menjadi sopir hingga bisa membuka bengkel kayu yang membuat Jokowi remaja bisa kuliah di UGM. Di kampus tersebut dia mengambil jurusan teknologi kayu kehutanan agar bisa mendalami tentang perkayuan. Jokowi ingin mengikuti jejak sang ayahanda, membangun bisnis kayu hingga besar.

Di sela kuliah, Jokowi muda yang berpenampilan gondrong gemar mendengarkan musik cadas seperti Nazareth, Queen, Metallica, Guns and Roses. Dia juga gemar naik gunung, mulai dari Gunung Lawu, Merapi, Merbabu hingga Kerinci. Adapun Wapres Jusuf Kalla (JK) saat usia 20 tahunan dikenal sebagai aktivis mahasiswa penggerak aksi mahasiswa bersama rekannya, Alwi Hamu dan Aksa Mahmud. Selesai kuliah, JK dan dua rekannya tersebut banting setir ke dunia bisnis. Mereka merintis usaha masing-masing dan menjadi besar hingga saat ini.

“Jadi bagaimana suatu kekuatan, suatu pengalaman, suatu semangat. Jangan mahasiswa pekerjaannya demo sampai tidak ada berakhirnya. Kita pada waktunya mulai, pada waktunya berakhir. Mari kita mulai tahap baru,” ujar JK dalam suatu kesempatan di hadapan mahasiswa. (Andika Hendra M)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0545 seconds (0.1#10.140)