Wall Street Memanjat Lebih Dari 1% Usai China Intervensi Yuan
A
A
A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan hari Selasa, waktu setempat untuk mencetak rebound setelah aksi jual besar-besaran sehari sebelumnya. Sentimen pendukungan datang ketika China mulai mengambil langkah untuk menstabilkan Yuan, hingga mengurangi kekhawatiran bahwa mata uang akan menjadi senjata berikutnya dalam perang Dagang AS-China.
Intervensi China dimulai saat Departemen Keuangan AS memberikan label terhadap Beijing sebagai manipulator mata uang, lantaran dinilai membiarkan Yuan tergelincir dalam lebih dari satu dekade. "Ini sinyal dari pihak Cina bahwa mereka ingin menjaga Yuan. Tapi itu juga menunjukkan seberapa cepat hal dapat berubah," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential keuangan di Newark, New Jersey.
Keuntungan datang sehari setelah saham AS mengalami penurunan dengan persentase terbesar seiring kemerosotan tajam mata uang China. Kemudian pihak Beijing bergerak untuk memperbaiki Yuan pada level yang sedikit lebih kuat dan penasehat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow komentar bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk menjadi tuan rumah delegasi China untuk pembicaraan di bulan September.
Komentar tersebut sedikit banyak mengurangi kekhawatiran dari eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia. Indeks teknologi S&P yang mencakup perusahaan yang memiliki eksposur besar ke China selanjutnya mendapatkan dorongan besar untuk membuat indeks S&P naik 1,61%.
Dow Jones Industrial Average tercatat juga meningkat 311,78 poin atau 1,21% ke level 26.029,52 untuk kemudian diikuti raihan positif S&P 500 yang memperoleh tambahan sebesar 37,03 poin yang setara 1,30% untuk bertengger di posisi 2.881,77. Sementara komposit NASDAQ naik lebih tinggi 107,23 poin atau 1,39% menjadi 7.833,27.
Sedangkan saham Walt Disney (DIS. N) jatuh 2,6% setelah rilis hasil kuartalan. Selama sesi reguler, saham Apple Inc (AAPL. O) mencetak peningkatan 1,9% setelah kerugian besar belum lama ini, sedangkan indeks Philadelphia Semiconductor. SOX berangsur 1,28% lebih tinggi. Volume perdagngan bursa saham AS mencapai 7,93 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,91 miliar dalam sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Intervensi China dimulai saat Departemen Keuangan AS memberikan label terhadap Beijing sebagai manipulator mata uang, lantaran dinilai membiarkan Yuan tergelincir dalam lebih dari satu dekade. "Ini sinyal dari pihak Cina bahwa mereka ingin menjaga Yuan. Tapi itu juga menunjukkan seberapa cepat hal dapat berubah," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential keuangan di Newark, New Jersey.
Keuntungan datang sehari setelah saham AS mengalami penurunan dengan persentase terbesar seiring kemerosotan tajam mata uang China. Kemudian pihak Beijing bergerak untuk memperbaiki Yuan pada level yang sedikit lebih kuat dan penasehat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow komentar bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk menjadi tuan rumah delegasi China untuk pembicaraan di bulan September.
Komentar tersebut sedikit banyak mengurangi kekhawatiran dari eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia. Indeks teknologi S&P yang mencakup perusahaan yang memiliki eksposur besar ke China selanjutnya mendapatkan dorongan besar untuk membuat indeks S&P naik 1,61%.
Dow Jones Industrial Average tercatat juga meningkat 311,78 poin atau 1,21% ke level 26.029,52 untuk kemudian diikuti raihan positif S&P 500 yang memperoleh tambahan sebesar 37,03 poin yang setara 1,30% untuk bertengger di posisi 2.881,77. Sementara komposit NASDAQ naik lebih tinggi 107,23 poin atau 1,39% menjadi 7.833,27.
Sedangkan saham Walt Disney (DIS. N) jatuh 2,6% setelah rilis hasil kuartalan. Selama sesi reguler, saham Apple Inc (AAPL. O) mencetak peningkatan 1,9% setelah kerugian besar belum lama ini, sedangkan indeks Philadelphia Semiconductor. SOX berangsur 1,28% lebih tinggi. Volume perdagngan bursa saham AS mencapai 7,93 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,91 miliar dalam sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)