Pemerintah Buka Penawaran Sukuk Tabungan ST005 Secara Online
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah resmi membuka masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST005 secara online (e-SBN) kepada investor individu Warga Negara Indonesia. Masa penawaran berlangsung 8–21 Agustus 2019.
Tujuan penerbitan ST005 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat.
"Ini mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
ST005 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan imbalan mengambang dengan imbalan/kupon minimal sebesar 7,40% per annum. Tingkat imbalan/kupon sebesar 7,40% per annum berlaku sebagai tingkat imbalan atau kupon minimal dan imbalan tingkat /kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
Untuk periode pertama (yang akan dibayar pada 10 Oktober 2019 dan 10 November 2019) berlaku kupon sebesar 7,40% per annum & (BI7DRR pada saat penetapan sebesar 5,75% per annum ditambah spread yang ditetapkan sebesar 165 bps).
Tingkat imbalan/kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian imbalan sampai dengan jatuh tempo.
Proses pemesanan pembelian ST005 secara online dilakukan melalui tahapan registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan settlemen.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang terhubung dengan sistem e-SBN. Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya terlebih dahulu memahami Memorandum Informasi ST005.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ST005 dapat mengakses web Sukuk Tabungan di: www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan atau menghubungi 22 mitra distribusi yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) sebagai salah satu mitra distribusi penjualan ST005 menyatakan nasabah dapat melakukan pemesanan ST005 melalui Mandiri Syariah Netbanking yang terhubung dengan sistem e-SBN Kementerian Keuangan.
Senior Executive Vice Presiden (SEVP) Distribution and Services Mandiri Syariah Anton Sukarna mengatakan, nasabah yang belum memiliki aplikasi Mandiri Syariah Netbanking juga dapat melakukan booking dengan mendatangi outlet terdekat.
Lebih lanjut Anton menjelaskan, ST005 tidak dapat diperdagangkan (non tradable) dan dialihkan serta memiliki fasilitas early redemption yaitu fasilitas yang diberikan kepada investor untuk mencairkan kepemilikan Sukuk Tabungan sebelum masa jatuh tempo sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Investor dapat mencairkan sukuk tabungannya satu kali dengan besaran maksimal 50% dari total nilai sukuk pada bulan ke-12.
“Saat ini telah banyak masyarakat yang paham dan memilih sukuk sebagai salah satu jenis investasi yang layak dimiliki. Kami berharap dapat mendistribusikan ST005 kepada nasabah sebanyak mungkin. Terlebih, metode booking ST005 dapat dilakukan sendiri oleh nasabah melalui net banking,’’ ungkap Anton.
Mandiri Syariah pernah menjadi mitra distribusi penjualan ST003 dan ST004 secara online dengan total nilai penjualan sekitar Rp450 miliar dengan porsi pembeli terbesar dari kalangan milenial.
Tujuan penerbitan ST005 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat.
"Ini mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
ST005 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan imbalan mengambang dengan imbalan/kupon minimal sebesar 7,40% per annum. Tingkat imbalan/kupon sebesar 7,40% per annum berlaku sebagai tingkat imbalan atau kupon minimal dan imbalan tingkat /kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
Untuk periode pertama (yang akan dibayar pada 10 Oktober 2019 dan 10 November 2019) berlaku kupon sebesar 7,40% per annum & (BI7DRR pada saat penetapan sebesar 5,75% per annum ditambah spread yang ditetapkan sebesar 165 bps).
Tingkat imbalan/kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian imbalan sampai dengan jatuh tempo.
Proses pemesanan pembelian ST005 secara online dilakukan melalui tahapan registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan settlemen.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang terhubung dengan sistem e-SBN. Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya terlebih dahulu memahami Memorandum Informasi ST005.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ST005 dapat mengakses web Sukuk Tabungan di: www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan atau menghubungi 22 mitra distribusi yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) sebagai salah satu mitra distribusi penjualan ST005 menyatakan nasabah dapat melakukan pemesanan ST005 melalui Mandiri Syariah Netbanking yang terhubung dengan sistem e-SBN Kementerian Keuangan.
Senior Executive Vice Presiden (SEVP) Distribution and Services Mandiri Syariah Anton Sukarna mengatakan, nasabah yang belum memiliki aplikasi Mandiri Syariah Netbanking juga dapat melakukan booking dengan mendatangi outlet terdekat.
Lebih lanjut Anton menjelaskan, ST005 tidak dapat diperdagangkan (non tradable) dan dialihkan serta memiliki fasilitas early redemption yaitu fasilitas yang diberikan kepada investor untuk mencairkan kepemilikan Sukuk Tabungan sebelum masa jatuh tempo sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Investor dapat mencairkan sukuk tabungannya satu kali dengan besaran maksimal 50% dari total nilai sukuk pada bulan ke-12.
“Saat ini telah banyak masyarakat yang paham dan memilih sukuk sebagai salah satu jenis investasi yang layak dimiliki. Kami berharap dapat mendistribusikan ST005 kepada nasabah sebanyak mungkin. Terlebih, metode booking ST005 dapat dilakukan sendiri oleh nasabah melalui net banking,’’ ungkap Anton.
Mandiri Syariah pernah menjadi mitra distribusi penjualan ST003 dan ST004 secara online dengan total nilai penjualan sekitar Rp450 miliar dengan porsi pembeli terbesar dari kalangan milenial.
(ind)