Perlambatan Kenaikan Harga Properti di Kuartal II Dinilai Wajar
A
A
A
JAKARTA - Pengamat properti Ali Tranghanda menilai wajar perlambatan kenaikan harga properti pada kuartal II/2019. Para pengembang menurutnya masih berhati-hati dalam menaikkan harga pascapemilu 2019.
"Di kuartal II/2019 itu ada momen Lebaran dan tahun ajaran baru jadi relatif melambat. Data kami malah terjadi penurunan penjualan 11,2%," ujarnya saat dihubungi, Senin (12/8/2019). Sementara untuk segmen harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar menurutnya relatif masih terlihat adanya pergerakan harga.
Ali mengatakan, dampak faktor politik dalam pemilihan presiden ternyata menyita energi yang cukup besar sehingga membuat pasar properti dalam posisi landai, nyaris stagnan. Meskipun demikian bila dicermati lebih mendalam menurutnya kondisi pasar properti di sebagian segmen sebetulnya telah mulai pulih. "Isu politik relatif sudah mereda dan suku bunga BI sudah turun. Artinya pasar berpotensi naik di akhir 2019," ujar Ali.
Bila pertumbuhan benar terjadi, lanjut dia, maka pasar properti akan berlari dalam dua tahun ke depan. Kendati demikian, diperkirakan kenaikan harga tidak akan setinggi yang terjadi pada periode 2009-2012.
"Di kuartal II/2019 itu ada momen Lebaran dan tahun ajaran baru jadi relatif melambat. Data kami malah terjadi penurunan penjualan 11,2%," ujarnya saat dihubungi, Senin (12/8/2019). Sementara untuk segmen harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar menurutnya relatif masih terlihat adanya pergerakan harga.
Ali mengatakan, dampak faktor politik dalam pemilihan presiden ternyata menyita energi yang cukup besar sehingga membuat pasar properti dalam posisi landai, nyaris stagnan. Meskipun demikian bila dicermati lebih mendalam menurutnya kondisi pasar properti di sebagian segmen sebetulnya telah mulai pulih. "Isu politik relatif sudah mereda dan suku bunga BI sudah turun. Artinya pasar berpotensi naik di akhir 2019," ujar Ali.
Bila pertumbuhan benar terjadi, lanjut dia, maka pasar properti akan berlari dalam dua tahun ke depan. Kendati demikian, diperkirakan kenaikan harga tidak akan setinggi yang terjadi pada periode 2009-2012.
(fjo)