Naik Kelas, Pengusaha Sembako Dapat Kucuran KUR dari BRI
A
A
A
LUMAJANG - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada sejumlah nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang sudah naik kelas. Penyaluran KUR tersebut diberikan kepada nasabah Mekaar di Ranu Pane, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (11/9/2019).
Salah satunya Riwayati (41) yang merupakan nasabah PNM Mekaar mengaku sangat terbantu dengan kehadiran KUR dari BRI. Dalam hal ini, BRI memberikan kemudahan syarat bagi nasabah Mekaar yang sudah naik kelas dan hendak mengajukan kredit.
Kemudahan itu di antaranya, nasabah cukup mendapat rekomendasi PNM dilihat dari usaha yang terus meningkat sehingga tidak lagi dipungut agunan tambahan. Pencairan KUR juga dijamin cepat dan pembiayaan langsung masuk rekening tabungan. “Kalau usahanya sudah meningkat begini syaratnya mudah hanya butuh Kartu Keluarga (KK) dan KTP. Bahkan bunganya juga sangat kecil,” ujar dia.
Adapun syarat lainnya, nasabah tidak sedang memiliki kredit produktif di bank lain serta tidak pernah menunggak angsuran. Disamping itu, BRI juga memberikan pendampingan dan pelatihan bagi nasabah Mekaar yang naik kelas. Pendampingan dan pelatihan ini dijalankan melalui program BRIncubator.
Ia berharap pemberian KUR dari BRI tersebut dapat lebih meningkatkan lagi usahanya berjualan sembako. “Mudah-mudahan usaha saya lebih maju lagi. Dan saya berterimakasih kepada BRI dengan adanya KUR ini meringankan beban saya karena bunganya kecil dan bisa dicicil tiap bulan,” kata dia.
Sebagai informasi, Bank BRI telah menyalurkan KUR lebih dari 50 pengusaha ultra mikro yang tergabung dalam kelompok usaha Mekaar di Lumajang, Jatim. Rata-rata penyaluran KUR sebesar Rp8 juta per pengusaha untuk meningkatkan kapasitas usaha agar lebih produktif sehingga lebih sejahtera.
Salah satunya Riwayati (41) yang merupakan nasabah PNM Mekaar mengaku sangat terbantu dengan kehadiran KUR dari BRI. Dalam hal ini, BRI memberikan kemudahan syarat bagi nasabah Mekaar yang sudah naik kelas dan hendak mengajukan kredit.
Kemudahan itu di antaranya, nasabah cukup mendapat rekomendasi PNM dilihat dari usaha yang terus meningkat sehingga tidak lagi dipungut agunan tambahan. Pencairan KUR juga dijamin cepat dan pembiayaan langsung masuk rekening tabungan. “Kalau usahanya sudah meningkat begini syaratnya mudah hanya butuh Kartu Keluarga (KK) dan KTP. Bahkan bunganya juga sangat kecil,” ujar dia.
Adapun syarat lainnya, nasabah tidak sedang memiliki kredit produktif di bank lain serta tidak pernah menunggak angsuran. Disamping itu, BRI juga memberikan pendampingan dan pelatihan bagi nasabah Mekaar yang naik kelas. Pendampingan dan pelatihan ini dijalankan melalui program BRIncubator.
Ia berharap pemberian KUR dari BRI tersebut dapat lebih meningkatkan lagi usahanya berjualan sembako. “Mudah-mudahan usaha saya lebih maju lagi. Dan saya berterimakasih kepada BRI dengan adanya KUR ini meringankan beban saya karena bunganya kecil dan bisa dicicil tiap bulan,” kata dia.
Sebagai informasi, Bank BRI telah menyalurkan KUR lebih dari 50 pengusaha ultra mikro yang tergabung dalam kelompok usaha Mekaar di Lumajang, Jatim. Rata-rata penyaluran KUR sebesar Rp8 juta per pengusaha untuk meningkatkan kapasitas usaha agar lebih produktif sehingga lebih sejahtera.
(akr)